Ratusan Hewan Kurban di Depok Terindikasi PMK
Sebanyak 200 hewan yang memiliki gejala PMK tersebut belum bisa dibuktikan terkena PMK atau tidak. Pasalnya tidak dilakukan pengecekan melalui uji laboratorium lanjutan.
200 hewan kurban yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Namun semua hewan tersebut sudah dikarantina dan diberikan pengobatan.
“Ya ditemukan suspect kurang lebih ada 200 hewan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Depok, Supian Suri, Jumat (8/7).
-
Apa saja penyebab bau mulut pada kucing selain penyakit gigi? Selain gangguan ginjal dan penyakit gigi, makanan yang tidak sesuai, infeksi mulut, ataupun kondisi kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan bau mulut pada kucing.
-
Kenapa bau mulut bisa menjadi tanda gangguan kesehatan pada kucing? Bau mulut yang tidak sedap pada kucing juga dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan, seperti masalah gigi dan gusi, infeksi mulut, masalah pencernaan, atau penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal.
-
Apa itu penyakit kulit kurap? Penyakit kulit kurap tubuh (tinea corporis) adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini biasanya berpa ruam berbentuk cincin yang gatal, bersisikl dan sedikit menonjol. Lingkaran ruam biasanya mulai kecil dan kemudian melebar ke luar.
-
Kapan biasanya gejala penyakit cakar kucing muncul? Gejala ini biasanya muncul 3–10 hari setelah terkena cakaran atau gigitan kucing. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa muncul hingga beberapa minggu atau bulan kemudian.
-
Apa saja penyakit kulit yang sering dialami kucing? Berikut ini, kita akan membahas sepuluh penyakit kulit yang sering mengintai kucing dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kulitnya tetap sehat.
-
Apa penyebab bau mulut? Masalah bau mulut, atau yang sering disebut halitosis dalam konteks medis, menjadi perhatian kesehatan yang umum dialami.
Sebanyak 200 hewan yang memiliki gejala PMK tersebut belum bisa dibuktikan terkena PMK atau tidak. Pasalnya tidak dilakukan pengecekan melalui uji laboratorium lanjutan.
“Tapi ada gejala-gejala itu langsung dipisahkan atau isolasi,” ujarnya.
Dikatakan, kebutuhan konsumsi hewan kurban di kota Depok baik sapi, domba, kambing serta kerbau kurang lebih sekitar 22 ribu ekor. 492 ekor sudah dilakukan vaksin.
“492 ekor yang sudah di vaksin itu dari uji sampel yang kita lakukan ya dari 14 ribu ekor,” jelasnya.
Dia juga sempat meninjau hewan ternak yang dipelihara di RPH Tapos. Dari hasil pantauan, seluruh ternak di sana dinyatakan aman dari bahaya virus penyakit mulut dan kuku atau PMK.
“Alhamdulillah dari hasil pemantauan kami sampai saat ini khususnya di sini bagus semua ya, karena memang antisipasinya sudah sejak dari awal munculnya gejala penyakit itu,” tukasnya.
Pihaknya melalui dinas terkait intens melakukan pemeriksaan hewan kurban. Menurutnya, wabah PMK menjadi perhatian serius, karena virus yang kasusnya mirip dengan Covid-19. Dirinya pun memastikan, ribuan sapi yang ada di RPH Tapos, Depok dalam kondisi sehat semua.
“Karena gejala-gejala itu nggak ada di sini ya,” tegasnya.
Supian menjelaskan, kebutuhan konsumsi hewan kurban jenis sapi, domba atau kambing serta kerbau di Kota Depok, jumlahnya mencapai 22 ribu ekor.
“Sementara kita rawat di Kota Depok dengan berbagai upaya tempat, jumlahnya kurang lebih 8 ribu ekor. Artinya sebagian besar sebetulnya konsumsi buat kurban di kita dan di datangkan dari luar daerah, bukan dari Depok,” terangnya.
Petugas akan melakukan pengecekan terhadap ternak yang baru datang sebelum masuk ke lapak-lapak. “Kadang-kadang kan lapak-lapak itu menampung dari sekian bulan yang lalu gitu ya, tapi alhamdulillah masih bisa termonitor oleh kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani mengakui jika stok vaksin untuk hewan ternak terbatas. Dikatakan ada juga peternak yang melakukan vaksinasi mandiri terhadap hewan peliharaannya. Hal itu dirasa sangat membantu pemerintah.
“Terkait vaksin yang sudah diberikan kepada kota depok hanya kurang lebih baru 500 dosis untuk tahap pertama. Jadi tadi yang kita distribusikan khusus untuk yang di kita, sementara masing masing yang punya tempat yang memelihara atau menggemukan hewan ini bisa mandiri sendiri. Tapi secara umum kita sudah mencapai 98 persen untuk tahap pertama vaksinasi ya,” tutupnya.
(mdk/fik)