Ratusan Karyawan di Depok Gelar Demonstrasi Tolak PHK Besar-besaran
Ratusan karyawan PT Tokai Dharma Indonesia (TDI) menggelar demonstrasi di Jalan Raya Bogor, Kota Depok. Mereka meminta agar pemutusan hubungan kerja (PHK) dihentikan. Saat ini ada 74 karyawan yang terkena PHK.
Ratusan karyawan PT Tokai Dharma Indonesia (TDI) menggelar demonstrasi di Jalan Raya Bogor, Kota Depok. Mereka meminta agar pemutusan hubungan kerja (PHK) dihentikan. Saat ini ada 74 karyawan yang terkena PHK.
"Ini tentang kemanusiaan, seminggu lalu ada pegawai yang sedang cuci darah kena PHK di rumah sakit. Itu yang diperjuangkan. Kita akan menuju plan II bertemu manajemen," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno, Rabu (31/5).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
PHK di pabrik tersebut terjadi di plan I. Sedangkan di plan II tidak ada PHK. "Kita aksi keprihatinan terhadap karyawan PT Tokai karena di PHK sepihak, padahal perusahaan ini ada dua plan. Di plan II masih normal masih bekerja dengan baik, sementara di sini (plan I) ditutup. Maka dari itu kita berjuang bahwa mereka tetap mau bekerja," tukasnya.
Wakil Ketua Bidang Advokasi Buruh Depok, Agustin mengatakan, pihaknya setuju dengan kebijakan efisiensi. Namun harus dilakukan sesuai aturan merujuk pada Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja. Yaitu dengan pengurangan biaya-biaya dan upah di level direksi. Kemudian pengurangan jam kerja dan lembur serta pengurangan pekerja kontrak yang sudah jatuh tempo.
"Kalaupun ada PHK harusnya dilakukan penawaran kepada pekerja yang sudah siap, bukan tiba-tiba menyatakan operasional ditutup kemudian menyatakan 74 orang di PHK, ini yang membuat pekerja tersinggung," katanya.
"Perusahaan yang tidak pernah melakukan efisiensi justru ada sesuatu, justru itu tidak sehat. Tetapi apakah efisiensi itu tiba-tiba melakukan PHK secara besar-besaran? Ini yang kami tolak," ujarnya.
Dia menuturkan, dampak dari PHK itu ada karyawan yang sakit dalam kondisi kritis. Selain itu ada karyawati yang menjalani operasi saraf kejepit di rumah sakit dan terpaksa menerima PHK karena merasa tidak bisa melawan.
"Terpaksa menerima PHK tersebut karena beliau merasa tidak akan bisa melawan, karena (merasa) sudah tidak mungkin melakukan perjuangan. Tetapi semangat mereka yang memberikan kita semangat untuk tetap berjuang. Kita tidak akan berhenti berjuang sampai ada keputusan PHK ini dihentikan," pungkasnya.
(mdk/cob)