Ratusan Kiai Berkumpul di Ponpes Sarang Bahas Persiapan Muktamar Luar Biasa NU
Presidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.
Sedikitnya 100 ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) melakukan bedah 'Risalah Bangkalan' sekaligus konsolidasi kiai-kiai struktur dan kultural se-Jawa Tengah (Jateng) untuk persiapan Muktamar Luar Biasa NU (MLB NU).
"Hasil diskusi para kiai kita namakan maklumat Sarang yang memuat beberapa keputusan," ungkap Pengasuh PP Nur Muhammad Ndresmo, Jagir, Surabaya, KH Maftuh di Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jateng, Senin (23/9).
- Presidium Tegaskan Muktamar Luar Biasa Bukan untuk Bubarkan NU
- Pra MLB NU Digelar di Pesantren Tertua, Delegasi 38 PWNU Dijadwalkan Hadir
- Muktamar Luar Biasa NU jadi Refleksi Kritis Kader dan Kiai NU Jaga Marwah Organisasi
- Kursi Ketum PBNU Gus Yahya Digoyang, Sederet Kiai NU Punya Alasan Kuat Dorong Muktamar Luar Biasa
Pertama, ungkap KH Maftuh, MLB NU digelar dengan berpedoman pada Anggaran Dasar Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, Bab I Nama, Kedudukan dan Status, pasal 1, ayat (2), yang menyatakan : Nahdlatul Ulama didirikan oleh ulama pondok pesantren di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M untuk waktu yang tak terbatas.
"Maka dipahami Jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah cermin kehidupan pesantren. Sedangkan struktur Jam’iyyah adalah kepanjangan dari kebijaksanaan ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren," tuturnya.
Kedua, sambungnya, presidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.
"Dan, dukungan ini menjadi kekuatan utama dan strategis bagi Presidium untuk melanjutkan proses atau gerakan menuju pra MLB dan MLB. Presidium juga meyakini bahwa, partisipasi dan dukungan Pengasuh Pondok Pesantren terhadap gerakan ini akan diikuti struktur NU di semua tingkatan, baik PW-PC-MWC dan Pengurus Ranting NU, Sehingga Presidium optimis MLB segera bisa dilaksanakan," ujar KH Maftuh.
Selanjutnya, tutur KH Maftuh, Presidium juga menyampaikan apresiasi kepada struktural PW-PCNU atas dukungan terhadap Gerakan PO dan MLB, walau itu dilakukan secara tertutup.
"Karenanya Presidium akan tetap menjaga komunikasi dan konsolidasi gerakan dengan Struktur NU di semua tingkatan dan tetap menjaga kerahasiaan agar semua nyaman," kata dia.
Keempat, untuk memberikan gambaran pelaksanaan MLB, forum Sarang mengusulkan tempat pelaksanaan MLB di Bangkalan-Madura Jawa Timur. Usulan ini menjadi alternatif dari usulan sebelumnya Cirebon, Jawa Barat sebagai tempat pelaksanaan MLB.
"Karenanya, penetapan tempat dan waktu MLB akan diputuskan dalam pra MLB dan setelah mendapatkan restu kiai-kiai Sepuh NU," katanya lagi.
Kelima, lanjut KH Maftuh, berpedoman pada kaidah ushul fiqh, Presedium menyadari bahwa MLB memiliki dampak yang kurang baik, namun bila kinerja dan performa PBNU dibiarkan maka potensial menimbulkan mafsudah jauh lebih besar , yaitu rusaknya tatanan organisasi di semua level dan hilangnya kebanggaan menjadi warga NU
"Maka MLB harus dilakukan," tegasnya.
Keenam, berpedoman pada konstitusi NU adalah kesepakatan tertinggi didalam menyelenggarakan organisasi. Maka pelanggaran terhadap prinsip dasar berorganisasi tersebut merupakan pelanggaran terhadap syariat. Ketujuh, forum menyepakati membentuk koordinator wilayah PO & MLB Jawa Tengah dengan susunan:
Ketua Korwil : KH Syaifurrijal Ajib; Pengasuh PP Salafiyah
Kajen Pati Jawa Tengah. Anggota : Gus Borni Kurniawan (Kebumen), Gus Adib
Zaman (PP Walisongo, Pecangaan, Jepara), Gus Alif Basuki (Boyolali), Gus
Syauqi Taufiqurrahman (PP Jekulo, Kudus). Penasehat : Gus Idror Maemun
Zubeir; PP Al Anwar, Sarang, Rembang.
Sarang, Rembang, 23 September 2024
Tim Pers Release
1. KH Shofwan Taj (PP Sembilangan, Bangkalan)
2. Divisi Penggalangan Kiai Kultural, Kiai Kampung dan Habaib)
3. KH Achmad Rosikh (Presidum PO & MLB, Pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang)
4. KH Sholahudin Azmi; Presidum PO & MLB dari Surabaya, Cucu KH Ridwan Abdullah, Muassis NU dengan Tugas Khusus Pembuat Simbol/Logo NU
5. KH. Wahono; Presidium PO & MLB, sekaligus masih Wakil Ketua PWNU Kepulauan Riau