Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran
Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya merespons adanya wacana muktamar luar biasa (MLB) NU yang didorong oleh sejumlah pihak.
Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan, sehingga wacana usang ini diisukan terus didengungkan.
Mantan Ketua PP GP Ansor ini juga menyebutkan bahwa tidak pernah ada rebutan jabatan. Sebab, kata dia melanjutkan, struktur PBNU telah kokoh dan terkonsolidasi hingga bawah.
"Mereka ini gerombolan pengangguran. Kami tahu persis siapa dalangnya," kata Abdullah Latopada. Dikutip dari Antara, Senin (16/9).
Dia meyakini bahwa pengurus cabang maupun wilayah NU, tidak ada yang terlibat satupun dalam wacana kegiatan MLB abal-abal.
"Saya pastikan tidak ada cabang ataupun wilayah yang ikut. Kan itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran," ujarnya.
Bahkan dia juga meyakini bahwa mereka yang mengklaim kegiatan tersebut didukung PCNU dan PWNU, itu hanyalah khayalan belaka atau hoaks. Dia juga memastikan juga bahwa di NU tidak pernah adanya rebutan jabatan atau semacamnya.
"Oleh karena itu jika ada klaim mereka didukung PCNU dan PWNU, maka saya pastikan itu tindakan menyebar hoaks. Di NU itu tidak ada rebutan jabatan," tutup dia.
Sebelumnya, Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, Abdussalam Shohib atau Gus Salam menanggapi dengan santai isu pembubaran MLB NU.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh kiai tidak bisa dibubarkan karena kebebasan berserikat dan berpendapat dilindungi konstitusi dan diatur dalam undang-undang.
"Kalau ada, siapa pun datang ke acara MLB, baik yang setuju atau tidak setuju, bahkan memiliki niat membubarkan, akan kami ajak ngopi, diskusi, dan ngaji," ucap Gus Salam dalam keterangannya.
Gus Salam menjelaskan, MLB akan digelar dengan berbasis kepada ilmiah dan akhlak, sehingga tidak memerlukan penjagaan tertentu.
Dia mengaku tidak akan berhenti berjuang demi kebaikan NU, Nahdliyin, dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kata Gus Salam, apapun tantangan dan rintangannya akan dihadapi.
"Segala ancaman, intimidasi, kekerasan tidak pernah dibalas dengan hal sama, tapi kita respons dengan kelembutan, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Kami berharap Ansor, Banser, Pagar Nusa bersikap lebih dewasa, bijaksana, dan proporsional," imbuh dia.
Lebih lanjut, dia mengingatkan, tiga badan otonom NU, yakni Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Pagar Nusa memiliki tugas untuk menjaga ulama, baik struktural maupun kultural, serta para pengasuh pesantren tanpa membeda-bedakan ijtihad dalam berorganisasi.
"Saya yakin sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan selalu bersikap berlandaskan hati nurani, keilmuan, akhlaqul karimah sebagai aktualisasi dari prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama," pungkasnya.