Ratusan rumah warga dan sawah di Cianjur terendam banjir
Warga saat ini mengungsi ke rumah sanak saudara mereka. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Ratusan rumah dan dua hektar areal sawah milik warga yang siap panen di Kampung Pasirgadung, Desa Karangwangi, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, terendam banjir bandang akibat meluapnya sungai Cibodas. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tapi akibat banjir kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Luapan air sungai hampir satu meter merendam rumah penduduk yang berada di sepanjang aliran sungai. Derasnya air bah tersebut mengakibatkan sejumlah pagar dan tembok teras rumah warga jebol dan hanyut terbawa arus," kata Yuyun (43) salah serorang warga, seperti dilansir dari Antara, Minggu (6/4).
Kejadian itu berlangsung saat menjelang pagi, di mana sebagian besar warga tengah tertidur pulas. Akibatnya mereka banyak yang kaget dan tidak sempat menyelamatkan barang dan perabotan rumah tangga dari genangan air.
"Hampir semua perabotan rumah tangga milik warga hanyut terbawa air bah. Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena tengah tertidur lelap. Kami terbangun, saat mendengar suara gemuruh dari luar rumah," ucap Yuyun.
Saat banjir menerjang, Yuyun bergegas membangunkan suami dan anak-anaknya supaya menyelamatkan diri karena air dengan cepat masuk ke dalam rumah. "Setelah surut, saya balik ke rumah dan kondisinya sudah berantakan. Uang, pakaian, dan perabotan hilang dan lainnya banyak yang rusak," ujat Yuyun.
Selain melanda wilayah Ciranjang, banjir bandang turut merendam puluhan rumah warga di wilayah Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, akibat Sungai Cibiuk dan Sungai Ciranjang meluap. Air bah juga merendam bangunan sekolah dan kantor desa.
"Tidak ada harta benda yang bisa kami selamatkan, saat ini kami terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Rumah beserta isinya rusak, bahkan beberapa barang dan surat berharga ada yang hilang terbawa hanyut," lanjut Yuyun.
Sementara itu, Kepala Desa Sukaratu, Ahmad Hidayat mengatakan, hasil pendataan dilakukan tercatat 200 rumah warga terendam banjir dan dua diantaranya hancur. Selain itu dua hektar area persawahan rusak dan terancam gagal panen.
"Sebagian besar korban saat ini mengungsi ke rumah sanak saudaranya atau menumpang di rumah tetangga yang aman dari banjir. Kami telah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait di Pemkab Cianjur, namun warga belum mendapat bantuan," kata Ahmad.