Rayakan Kupatan di tengah laut, nelayan tewas saat benturan kapal
Kapal berbenturan karena saat itu terjadi gelombang tinggi.
Dua perahu nelayan mengalami tabrakan di dekat pesisir laut, Desa Wates Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Akibat dari insiden tersebut, seorang nelayan tewas.
Korban diketahui bernama Ahyar (49), warga asal Dusun Pasir Panjang RT 2/ RW 12, Desa Wates Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Lumajang.
Informasi didapat merdeka.com, insiden tersebut terjadi Rabu (13/7) siang kemarin. Saat itu, warga sekitar Desa Wates Lekok sedang banyak yang melaut dengan menggunakan perahu.
Namun, saat dekat pesisir laut, diduga terjadi gelombang laut yang tinggi. Sehingga terjadi benturan antar kapal nelayan yang di bawah kendali Jaelani dengan Ahyar.
Akibatnya, saat terjadi benturan Ahyar terkena benturan dan langsung tidak sadarkan diri. Saat dibawa ke pinggir, baru tahu kalau Ahyar sudah tewas.
"Kebetulan kapal yang mengalami kecelakaan itu sedang membawa sejumlah orang, untuk mengikuti tradisi petik laut dalam rangka hari raya kupatan," kata Subhan, salah seorang saksi mata, Jumat (14/7).
Dalam tradisi Jawa, hari raya kupatan adalah perayaan yang dilakukan masyarakat setelah Idul Fitri atau Lebaran. Adapun perayaan ini dilakukan karena masyarakat merasa gembira kembali ke fitrah setelah lebaran.
Dengan insiden tersebut, Polsek Lekok hingga pagi ini masih melakukan pemeriksaan terhadap warga juga Jaelani yang membawa perahu.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa itu Leuhang? Diberi Nama Leuhang Menurut Ketua KWT Mina Lestari 012, Tina Maretina, sauna herbal ini memiliki nama Leuhang. Leuhang disebut mampu membuat tubuh siapapun kembali bugar. Terapi ini merupakan cara orang-orang Sunda zaman dulu untuk mengobati sejumlah penyakit melalui perantara uap berbahan rempah-rempah.
-
Kapan Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
-
Kenapa nelayan di Jepara melakukan tradisi Larung Kepala Kerbau? Dilansir dari berbagai sumber, upacara Larung Kepala Kerbau ini sebagai bentuk rasa terima kasih nelayan setelah melaut dan menangkap ikan selama setahun penuh. Selain itu, melakukan tradisi ini juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan agar permohonan para nelayan bisa terpenuhi pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kapan razia di Lumajang dilakukan? Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Lumajang, Jawa Timur, merazia sejumlah penginapan dan kos-kosan pada Kamis (4/4) sore.
-
Bagaimana Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921. Sebelumnya bangunan tersebut ditempati oleh GKR. Dewi, puteri Sri Sultan HB VII dan GKR Kencono.