Razia narkoba di hotel melati kawasan Tangerang, 5 orang positif
Razia narkoba di hotel melati kawasan Tangerang, 5 orang positif. Lima orang diamankan karena poitif narkoba dalam razia yang dilakukan petugas gabungan di hotel-hotel kelas melati, di Kota Tangerang, dini hari tadi. Namun petugas tidak menemukan barang bukti narkoba tersebut.
Lima orang diamankan karena positif narkoba dalam razia yang dilakukan petugas gabungan di hotel-hotel kelas melati, di Kota Tangerang, dini hari tadi. Namun petugas tidak menemukan barang bukti narkoba tersebut.
"Yang diamankan ada 5 orang yaitu 4 wanita dan 1 pria. Mereka diamankan saat berada di dalam kamar salah satu tempat penginapan di wilayah Neglasari Kota Tangerang," kata Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Jonter Banuarea, Sabtu (12/11).
Meski tidak ditemukan barang bukti, Jonter menyatakan, kelima orang tersebut tetap dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ia akan mendalami informasi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba dan keterlibatan pihak lain.
"Hasilnya apakah ada kandungan amphetamine atau methamphetamine harus dijelaskan pemeriksaan nanti," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Temmy Mulyadi menjelaskan, dari hasil razia dua tim gabungan ditemukan 109 botol miras yang disimpan di dalam warung dan kontrakan. Selanjutnya miras tersebut dibawa ke kantor Satpol PP.
"Saya mengimbau agar masyarakat dapat melapor bila ada sesuatu yang mencurigakan atau aktivitas yang meresahkan. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk memberantas narkoba dan penyakit masyarakat lainnya," tukasnya.
Untuk diketahui, petugas gabungan melakukan razia narkoba dan minuman keras di wilayah Kota Tangerang mulai dari Jumat (11/11 malam. Diantaranya, Polres Metro Tangerang Kota, Kesbangpol, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Garnisun.
Baca juga:
Lagi antar sabu, Yus diciduk polisi di jalan
Jadi pengedar sabu, Brigadir SS diciduk di asrama polisi
BNN apresiasi Gubernur Kalteng dukung tembak mati bandar
Dalih beli susu anak, menantu ajak ayah mertua jual sabu
Bawa sabu senilai Rp 50 juta, tukang ojek diamankan di pangkalan
Mendagri kontra pemberian hadiah penembak bandar narkoba
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.