Razia PNS bolos di Aceh, Satpol PP adu mulut dengan Polhut
Beberapa PNS ada yang sempat kabur saat razia. Sayang sanksi buat abdi negara yang bolos kerja itu belum jelas.
Sedang asyik nongkrong di warung kopi pada jam kerja, puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di Aceh kocar-kacir bersembunyi saat digelar razia, di Banda Aceh, Senin (28/9). Bahkan di antara mereka ada yang melawan Satpol PP Provinsi Aceh.
Razia ini digelar pada hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Adha 1436 H. Sejak pukul 09.00 WIB, personel Satpol PP Provinsi Aceh berkeliling Banda Aceh dan mendatangi sejumlah warung kopi. Bila di warung kopi terlihat ada PNS sedang nongkrong, petugas segera menghampiri dan melakukan pendataan.
Saat didatangi, tidak sedikit PNS mencoba kabur dari petugas. Bahkan sempat ada yang terlibat adu mulut. Beragam dalih dilontarkan para PNS tertangkap basah nongkrong di warung kopi itu.
Ada yang mengklaim baru saja keluar, lainnya berkilah sedang jam istirahat. Padahal saat dirazia petugas, waktu baru menunjukkan pukul 09.30 WIB. Satpol PP pun langsung mendata dan mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan diminta diambil di kantor Satpol PP-WH Provinsi Aceh.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Lain lagi saat petugas mendatangi warung kopi diberi nama Kantin Dinas Kehutanan Aceh. Ada beberapa PNS dan anggota Polisi Hutan (Polhut) sedang nongkrong sedang minum kopi.
Saat petugas tiba, ada beberapa PNS langsung melarikan diri masuk dalam pekarangan perkantoran Dinas Kehutanan yang bersebelahan dengan warung kopi. Akan tetapi, beberapa anggota Polhut tidak beranjak. Meski demikian, mereka bukannya mengakui mangkir dari pekerjaan, tetapi melawan petugas saat dilakukan pendataan.
"Kalau melawan naikkan reo saja, kita selesaikan di kantor saja," ucap Kasi Penegakan dan Penertiban, Satpol PP-WH Provinsi Aceh, Samsuddin, saat sejumlah anggota Polhut menolak didata.
Bahkan salah seorang anggota Polhut membentak supaya tidak mengambil gambar atas dirinya. Anggota Polhut itu terlihat marah-marah dan menolak didata. Mereka berdalih baru datang ke Dinas Kehutanan Aceh.
"Kami enggak mau tau, kami menemukan lagi duduk di warung kopi, tolong ambil KTP dan data, ini kami perintah Gubernur untuk menertibkan PNS berkeliaran waktu jam kerja," ujar Samsuddin dengan nada tinggi sambil menunjukkan surat tugas.
Lantas Satpol PP kembali melanjutkan ke warung kopi lainnya di Keutapang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Petugas pun kembali menemukan beberapa anggota Polhut dan PNS sedang nongkrong di warung kopi.
Petugas pun kembali mendata dan meminta KTP anggota Polhut tersebut. Lagi-lagi anggota Polhut sempat bersitegang dengan anggota Satpol PP. Mereka menolak untuk didata dan tidak memberikan identitas mereka.
"Banyak PNS berkeliaran di warung kopi, yang banyak kami temukan hari ini anggota Polhut, sudah kita data," ucap Samsuddin.
Adapun PNS maupun anggota Polhut didata dan diambil KTP sebanyak 30 orang, di sejumlah warung kopi di Banda Aceh dan sekitarnya. Mereka diminta datang ke kantor Satpol PP Beurawe, Banda Aceh guna mengambil kembali KTP.
"Yang kita ambil KTP, kita minta untuk ambil di kantor. Nanti di sana kita akan bina mereka," lanjut Samsuddin.