Reaksi Wakil Ketua Usai Viral Foto Mesra Mirip Pimpinan DPRD Lumajang Bareng Pria
konten tersebut diunggah oleh akun TikTok @kim andi.7 dan dan @masyarakat.gerind
Viral di media sosial konten yang memuat foto mesra sepasang kekasih yang diduga Ketua DPRD Lumajang, Oktafiyani. Konten tersebut ramai diperbincangkan masyarakat lantaran pria yang berfoto mesra dengan perempuan yang diduga politisi Gerindra tersebut bukan suaminya.
Diketahui, konten tersebut diunggah oleh akun TikTok @kim andi.7 dan dan @masyarakat.gerind dengan unggahan pertama dinaikkan pada Selasa (12/11/2024). Sejumlah video tersebut telah ditonton ratusan ribu akun sehingga membuat konten tersebut viral di media sosial.
- FOTO: Momen Rapat Paripurna DPR Sahkan Pimpinan dan Dewas KPK 2024-2029, Ini Daftarnya
- Viral Undangan Haul Berkop Kemendes, DPR Ingatkan Pejabat Pisahkan Kepentingan Pribadi dan Negara
- Viral Bicara 'Kotor' Saat Live TikTok, Anggota DPRD Bukittinggi dari Gerindra Zulkhairahmi Kini Minta Maaf
- Keroyok Anak Anggota DPRD Kepri, Seleb TikTok Satria Mahathir Ditangkap Polisi
Atas ramainya konten berisi foto mesra perempuan yang mirip dengan Ketua DPRD Lumajang Oktafiyani tersebut, sejumlah masyarakat melaporkan kasus konten tersebut ke Badan Kehormatan Dewan (BKD).
Mamak, masyarakat yang mewakili Aliansi Penegak Demokrasi dan Keadilan Sosial (PENDEKAR) meminta agar BKD segera mengambil sikap atas ramainya konten tersebut.
Menurutnya, apabila tanpa ada kejelasan, konten tersebut bisa membuat polemik di tengah masyarakat.
"Ada mekanisme Badan Kehormatan Dewan, jadi kalau bisa ditindak lanjut, sehingga nanti ada juga harapan masyarakat mengenai kejelasan kasus ini," ujar Mamak pada Jumat (22/11).
Sementara itu, Ketua DPRD Lumajang Oktafiyani hingga kini belum bisa dikonfirmasi mengenai foto mirip dirinya tersebut. Terpantau, saat adanya gelaran rapat paripurna beberapa waktu lalu, tidak dihadiri oleh Ketua DPRD. Rapat paripurna pada saat itu, dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang.
Wakil Ketua DPRD Lumajang, Solikin mengatakan atas viralnya kasus tersebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke pihak Badan Kehormatan Dewan (BKD) untuk menangani kasus ini.
"Nanti kita akan panggil Badan Kehormatan. Semuanya sudah ada ketentuannya. Konten tersebut bisa dikatakan sebagai informasi awal, jadi untuk kebenarannya bisa dibuktikan melalui mekanisme tersebut. Tentu perlu waktu untuk proses penyelidikan," tuturnya.