Cerita di Balik Viral Warga Jepara Bangun Jembatan karena Akses Jalan Ditutup Warga
Jembatan megah itu dibuat warga Demaan, Kabupaten Jepara, dengan biaya Rp250 juta.
Viral di medsos jembatan besi sepanjang 28 meter dan lebar 1,5 meter. Jembatan megah itu dibuat warga Demaan, Kabupaten Jepara, dengan biaya Rp250 juta. Jembatan yang membentang di sungai kanal tersebut sengaja dibuat sendiri oleh warga bernama Sunardi, lantaran akses dari rumahnya menuju jalan raya ditutup tetangga.
Jembatan viral itu di-posting oleh salah satu akun sosmed Jeparahitz, diunggah dua hari lalu. Meski jembatan sudah bisa digunakan, justru memantik kontroversi.
Saat ini dikonfirmasi, Sunardi enggan memberikan keterangan secara jelas terkait pembangunan jembatan. Menurutnya permasalahan tersebut sudah selesai.
Adik Sunardi, Kemadi mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini karena tidak ada akses dari rumah kakaknya menuju jalan raya. Maka pembangunan ini dilakukan secara mandiri oleh Sunardi.
"Ya intinya kami tidak ada akses jalan sehingga kami buat jembatan itu," kata Kemadi, Rabu (22/11).
Dia menyebut jembatan ini sudah dibuat sejak 20 Agustus 2024 lalu. "Pembuatan jembatan ini secara pribadi," ujarnya.
Dari informasi tetangga Sunardi yang enggan menyebut namanya, mengaku bahwa penutupan jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024.
"Penutupan itu dilakukan sekitar dua hari saja, Setelah itu dibuka lagi," cerita dia.
Penutupan jalan dipicu karena tetangga yang memiliki cucu, terganggu oleh suara kendaraan hingga tengah malam.
"Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang," ungkapnya.
Bila dibiarkan permasalahan ini akan berlarut-larut hingga akhirnya pihak keluarga, memberikan waktu selama dua tahun membuka jalan, setelah itu akan ditutup.
"Kami akan buat perjanjian tertulis dua tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi dua tahun dibuka. Terserah itu nanti atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu," tuturnya.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan Polsek Jepara Bripka Suyoko mengatakan bahwa kedua pihak dari Sunardi dan tetangganya yang menutup akses jalan itu sempat bertemu untuk bermusyawarah, Senin (19/8). Namun pertemuan itu tidak membuahkan hasil kesepakatan dua pihak.
"Pada 23 Agustus 2024 lalu pihak Sunardi mulai membangun jembatan dan jembatan ini sudah bisa dilalui pada Jumat (8/11) lalu," kata Bripka Suyoko.
Sebelum ada jembatan bahwa pihak keluarga Sunardi menyeberang sungai kanal dengan perahu rakit. "Kalau dulu Pak Sunardi gunakan rakit untuk menyeberang," jelasnya.
Pihaknya berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak kembali. Namun keduanya belah pihak enggan bermediasi. Mereka menganggap permasalahan akses jalan telah selesai.
"Kedua belah pihak memiliki solusi sendiri-sendiri," tutupnya.