Ngamuk, Darah Dedi Mulyadi Mendidih Proyek Pembangunan Jembatan di Palak Preman yang Baru Keluar dari Penjara
Beredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Tak terima proyek jembatan pakai dana pribadi di palak preman, Dedi Mulyadi ngamuk sampai mata melotot tidak ada kata damai.
Ngamuk, Darah Dedi Mulyadi Mendidih Proyek Pembangunan Jembatan di Palak Preman yang Baru Keluar dari Penjara
Beredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta. Preman itu meminta sejumlah uang dengan modus jatah keamanan.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi murka dan langsung turun ke lapangan, sebab proyek yang dibiayai oleh dana pribadi untuk kepentingan umum masih juga di ganggu oleh aksi premanisme. Berikut ulasannya.
"Ini saya mau ke lokasi pembangunan jembatan karena dengan dua hari ini pembangunan itu mulai tersendat-sendat, karena ada gangguan preman seorang residivis baru keluar dari penjara katanya mintai uang. Padahal itukan kegiatan bantuan sosial bukan kegiatan proyek yang menyerap anggaran negara yang mencari keuntungan, ini juga saya mendengar kabar salah satu operator dimintai duit dan kemudian di bacok," kata Dedi Mulyadi, seperti dikutip dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Senin (25/03).
Politisi partai Gerindra ini geram dan akan melaporkan ke pihak berwajib, kerena orang-orang yang mengganggu proyek ini sudah meresahkan.
"Supaya segera dilakukan penanganan jangan ada orang-orang seperti ini mengganggu dan meresahkan. Kita sudah punya niat baik membantu warga menyelesaikan berbagai problemnya termasuk berkorban membangun jembatan mengubungkan dua kabupaten, saya akan menemui siapa pelakunya," ujarnya.
Dedi Mulyadi saat berada di lokasi, dibenarkan oleh para pekerja bahwa ada pemalakan yang hingga kini sudah ada dua korban penganiayaan oleh preman tersebut.
"Gimana saya itu ngeluarin duit pribadi, siapa warganya yang mengganggu," ujar Dedi Mulyadi sambil melotot.
"Saya kurang tahu pak, saat saya lagi di sebrang sebelah sana sama dia (preman) dipanggil terus dia minta duit, saya bilang gak tahu apa-apa dia langsung memukul saya pak," kata salah satu tukang yang menjadi korban pemukulan.
Salah seorang mandor, mengatakan bahwa operator alat berat bukan dipukul, tapi ia justru dibacok di bagian tangan kanannya oleh pelaku yang saat itu menggunakan masker.
"Saya mau naik, jalankan beko tiba-tiba pelaku mau mengancam membunuh. Kemudian golok dibacok ke tangan kanan saya," ujarnya.
"Cari orangnya. Laporkan ke polisi proses Aing gak bisa, kan ini bukan proyek pemerintah ini pribadi menyisihkan duit pribadi. Ini apa, kita bantuin pemerintah, bantuin warga tapi warganya pada diam saja, gak ada damai proses masa preman dibiarkan," ujar Dedi.
Diketahui jembatan yang sudah rusak selama enam tahun itu kini diperbaiki oleh Dedi Mulyadi menggunakan dana pribadi dengan nilai sekitar Rp1 miliar. Diharapkan pekerjaan selesai saat lebaran pertengahan April 2024 mendatang.