Rekam Jejak Direktur Keuangan Angkasa Pura II yang Terjaring OTT KPK
Andra lahir di Jakarta tanggal 24 Maret 1964. Sebelumnya Andra sempat menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Len Industri (Persero) (2008–2015), Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway (2002–2008), Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk. (CMPP) (1995-2001).
Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu, 31 Juli 2019, malam. Penangkapan dilakukan usai terjadi transaksi suap antar BUMN, yakni PT. Angkasa Pura II dan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI).
Dalam operasi senyap tersebut, tim penindakan mengamankan lima orang. Salah satunya Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
Dikutip dari laman www.angkasapura2.co.id, Andra diangkat menjadi Direktur di PT Angkasa Pura II (PT AP II) berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT AP II Nomor: SK-08/MBU/01/2015 tanggal 15 Januari 2015.
Andra lahir di Jakarta tanggal 24 Maret 1964. Sebelumnya Andra sempat menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Len Industri (Persero) (2008–2015), Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway (2002–2008), Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk. (CMPP) (1995-2001).
Andra juga pernah menjabat Wakil Presiden PT Sigma Batara Securities (1993-1995), Manager PT Muji Asta Consultant (1991-1993), Staff Officer Bank Rakyat Indonesia (BRI) New York, Amerika Serikat (1990-1991).
Riwayat pendidikan Doctorandus in Accountary, Universitas Brawijaya, Malang (1982-1987) , S2 – Southern New Hampshire University, Manchester, Amerika Serikat.
Pernah mengikuti pelatihan antara lain The Annual CFO Forum: Driving Finance Transformation, Manila, Filipina, Strategic Business Performance Excellence Management, Jakarta, Credit & International Trade, BRI New York Agency – Bank of New York Program, Corporate Finance Seminar, Euromoney, Singapura, Advanced Executive Development Program, Centris Group, Airfinance Management Seminar, San Francisco, USA, The 3rd ASEM Transport Ministers Meeting, Latvia, Asset Assurance Training by Underwriter Hardys’ Syndicate, London, Inggris.
Diketahui, KPK telah menetapkan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam sebagai tersangka kasus dugaan suap. Andra diduga menerima suap terkait proyek Bagage Handling System (BHS).
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengatakan, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan menetapkan dua orang tersangka. Andra ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Tersangka lainnya adalah Taswin selaku Staf PT Inti (Industri Telekomunikasi Indonesia) yang ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.
"AYA (Andra Y Agussalam) diduga menerima uang SGD 96.700 sebagai imbalan atas tindakannya mengawal agar proyek BHS dikerjakan oleh PT Inti," ujar Basaria di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/8).
Andra disangka melanggar pasal 12 a atau b atau pasal 11 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sementara Taswin disangkakan melanggar pasal 5 ayat 1 a atau b atau pasal 13 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK Tetapkan Dirkeu PT Angkasa Pura II Tersangka Suap Proyek BHS
KPK Tetapkan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Tersangka Suap
KPK Akan Segera Tentukan Status Hukum Direksi PT Angkasa Pura II & PT INTI
Kementerian BUMN Siap Bantu KPK Usut Kasus Suap Pejabat Angkasa Pura II dan INTI
OTT Pejabat BUMN, KPK Sita Dolar Singapura Senilai Rp1 Miliar
KPK OTT Pejabat Angkasa Pura II dan PT INTI Terkait Suap