Rekan kerja sebut petugas TransJ tak mencabuli hanya mengobati
Seorang petugas Transjakarta Halte Harmoni menyebut korban pencabulan memang sering pingsan.
Empat petugas Transjakarta mencabuli YF di ruangan genset Halte Harmoni. YF saat itu baru siuman dari pingsan.
Menurut cerita salah satu petugas Transjakarta Halte Harmoni yang enggan menyebutkan namanya, korban memang kerap pingsan. Hal itu dia ketahui karena YF merupakan pelanggan di Halte Harmoni.
"Iya dia itu sering pingsan di sini (Harmoni)," kata dia saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (22/1).
Mengenai insiden pencabulan, dia bersama teman-temannya menyatakan tidak ada peristiwa pelecehan. Mereka bersikeras kalau rekannya yang ditahan polisi hanya mengobati pelaku. "Korban juga enggak teriak," tuturnya.
Namun, para petugas menghindar ketika ditanya lebih jauh perihal penangkapan dan polisi bisa ke lokasi. "Lagi sibuk maaf yah," katanya.
Sebelumnya, YF, dicabuli oleh empat petugas Transjakarta di dalam ruangan genset Halte Busway Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/1).
"Pelaku berinisial DLS, ILA als Ipank, MK als Aki dan EKL," ujar Kasat Reskrim Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan dalam pesan singkatnya, Kamis (23/1).
Tatan menambahkan, awalnya korban naik Transjakarta dari RS Islam Cempaka Putih. Tiba-tiba di tengah perjalanan korban pingsan dan sadar kembali lalu diturunkan di halte Harmoni dan dicabuli.
Tak hanya itu, selain meremas payudara korban, pelaku bahkan memaksa YF untuk melakukan oral seks.
"ILA meraba-raba bagian dada, dan juga mengeluarkan kemaluannya dan memasukkan ke mulut korban sampai mengeluarkan sperma dan terkena di baju korban," ujar Tatan.
Dalam peristiwa itu, polisi menyita barang bukti kaos warna merah hati milik korban yang terdapat noda sperma. Polisi juga mengamankan satu buah aroma terapi merek Freshcare milik korban.