Rekrutmen prostitusi online di Surabaya dilakukan secara berantai
PSK yang ditawarkan bervariasi dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta rupiah sekali kencan.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, membongkar prostitusi online yang dikelola Ainur Rohman Muafi (29), warga Gubeng Gg Masjid. Bapak dua anak ini melakukan rekrutmen anak buah secara berantai, dari satu PSK ke PSK lain.
PSK yang ditawarkan pekerja serabutan ini, melalui abijoin.com yang sudah diblokir dan broadcast BlackBerry Messenger (BBM). Usia PSK pun bermacam-macam mulai dari pelajar hingga dewasa.
Selain itu, harganya pun bervariasi dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta rupiah, tergantung wanita yang dipesan.
"Untuk sementara dari pengakuan tersangka, cewek yang dipasarkan hanya dua orang, berstatus pelajar. Satu berusia 16 tahunan satu masih 17 tahun," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete kepada wartawan, Senin (18/5).
Tetapi, lanjut dia, dari hasil penyidikan petugas di situs yang dikelola tersangka, ada 20 PSK yang ditawarkan.
"Memang anak buah tersangka yang sempat ikut kami amankan di salah satu hotel di Surabaya saat melayani tamu pria hidung belang hanya dua orang, yaitu LY (17) dan VD (16). Keduanya masih pelajar. Tapi pada website abijoin.com terpampang 20 gambar perempuan," sambungnya.
Terbongkarnya bisnis prostitusi online yang dikelola tersangka sendiri, bermula dari informasi masyarakat yang ditindaklanjuti pihak kepolisian.
Dari hasil penyidikan petugas, diketahui informasi tersangka akan bertransaksi dengan pelanggannya. Selanjutnya, tersangka menghubungi dua PSK yang masih berusia belia untuk melayani pelanggan di sebuah hotel di Surabaya.
Tersangka lalu menjemput dua korban di tempat yang disepakati, yaitu di sebuah warung dekat rumah korban. Selanjutnya, tersangka mengantar dua korban ke kamar hotel yang disepakatinya dengan pelanggan.