Remaja kota doyan ngeseks sebelum nikah
"Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja di Indonesia khususnya yang belum menikah," ujar Sugiri.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan, angka kehamilan pada usia remaja semakin meninggi. Hal itu itu disebabkan oleh kurangnya pendidikan seks yang sehat di kalangan remaja.
"Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja di Indonesia khususnya yang belum menikah cenderung meningkat," ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarif di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jl Kramat Raya, Jakarta, Selasa (12/2).
Sugiri mengatakan, menurut data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI), sebanyak 1 persen remaja perempuan dan 6 persen remaja laki-laki menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pra nikah.
"Bahkan menurut data Kementerian Kesehatan, 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pra nikah dan 6,9% responden telah melakukan hubungan seks pra nikah," kata dia.
Selanjutnya, kata Sugiri, terdapat pola kenaikan angka perilaku seks pra nikah yang cukup tinggi pada remaja di wilayah perkotaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan, angka tersebut cenderung menurun.
"Tapi, angka perilaku seks pra nikah di pedesaan masih dua kali lipat dibandingkan dengan di perkotaan," terang Sugiri.
Untuk menekan agar angka tersebut tidak semakin meninggi, kata Sugiri, BKKBN tengah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya PBNU. "Kami melihat PBNU memiliki potensi akar rumput yang cukup kuat," terang dia.
Lebih lanjut, Sugiri berharap, kerjasama ini dapat menekan semakin meningkatnya aktivitas seks pra nikah di kalangan remaja. "Salah satunya melalui pendidikan seks," pungkas dia.
Baca juga:
Kasus video mesum Sukoharjo, tiga pelajar jadi tersangka
Siswi SMPN jadi pemeran video porno gegerkan Magetan
Dua ABG di Kalimantan buat video porno di pinggir sungai
Tiga pemuda paksa sejoli mesum, lalu direkam
Mendikbud: Sumber-sumber porno siswa harus dibatasi
Menag prihatin 90% pelajar SMA simpan konten porno
Dibakar cemburu, Indra sebar foto bugil pacarnya
Video mesum siswi SMA gemparkan warga Gowa
Sakit hati, video bugil pacarnya disebar
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Kenapa anak mungkin mengalami kecanduan pornografi setelah melihat orangtua berhubungan intim? Dampak yang mungkin dialami anak akibat melihat orangtua berhubungan intim yaitu lebih berisiko kencanduan pornografi.
-
Siapa yang menyatakan bahwa ekspektasi yang tidak realistis dapat muncul akibat menonton film porno secara berlebihan? “Terlalu banyak menonton porno dapat menyebabkan seseorang memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai citra tubuh, kinerja seksual, dan dinamika dengan pasangan,” ujar Niyatii N Shah, seorang ahli seksologi.
-
Bagaimana konsumsi film porno yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja seksual? “Tekanan ini dapat memengaruhi harga diri dan menghambat kenikmatan seksual,” jelas Shah.
-
Siapa saja yang terlibat sebagai tersangka dalam kasus produksi film porno ini? Siskaeee dijerat bersama 10 pemeran lainnya, sebagai tersangka dalam film porno. Di antaranya 8 pemeran wanita yang ditetapkan menjadi tersangka yakni Anisa Tasya Amelia alias Melly 3GP (ATA alias M), Virly Virginia (VV), Putri Lestari alias Jessica (PPL), NL alias Caca Novita (CN), Zafira Sun (ZS); Arella Bellus (ALP alias AB), MS, dan SNA.Sementara untuk pemeran pria yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yakni berjumlah dua orang bernama Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).
-
Apa efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi film porno yang berlebihan terhadap kehidupan seksual? “Terlalu banyak menonton porno dapat menyebabkan seseorang memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai citra tubuh, kinerja seksual, dan dinamika dengan pasangan,” ujar Niyatii N Shah, seorang ahli seksologi.