Respons Mabes Polri Soal Keraguan Novel Baswedan ke Tim Gabungan Penyidik
Sebagai wujud keseriusan itu, Iqbal menuturkan, Polri menerjemahkan rekomendasi Komnas HAM dengan membentuk tim gabungan dalam mengusut kasus penyerangan terhadap Novel. Karena itu, dia meminta semua pihak menghormati kinerja tim gabungan yang telah dibentuk.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menanggapi pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan yang meragukan kinerja tim gabungan yang baru dibentuk untuk mengusut kasus penyerangan dirinya. Dia meminta Novel menghormati lembaga resmi, termasuk Komnas HAM yang merekomendasikan pembentukan tim gabungan
"Saudara NB juga saya baca di media-media menolak tim gabungan ini, silakan. Kita harus menghargai lembaga resmi. Kami hargai koalisi masyarakat sipil. Terimakasih. Tapi tolong hargai dong lembaga independen seperti Komnas HAM," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Kapan Saluran Air Nglinguk I ditemukan? Saluran air dengan batu-bata kuno di kedua sisinya ini tidak sengaja ditemukan oleh pekerja pembuat bata pada tahun 2007 silam.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
Iqbal juga merespons siaran pers dan rekomendasi yang dikeluarkan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Polri menghargai rekomendasi yang disampaikan kelompok yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu dan akan menjadikannya sebagai masukan dan petunjuk bagi penyidik.
"Supaya lebih maksimal melakukan upaya-upaya kepolisian dalam menuntaskan kasus yang menimpa saudara NB," tuturnya.
Namun Iqbal mengingatkan bahwa kasus yang ditangani kepolisian tidak bisa digeneralisasi sebagai hal yang mudah diungkap. Setiap kasus memiliki karakteristik yang berbeda, tergantung bukti dan petunjuk yang dimiliki.
Dia memastikan, penyidik Polda Metro Jaya serius mengungkap kasus tersebut. Dia juga menegaskan bahwa Polri terbuka terhadap segala informasi yang masuk dan siap diawasi kinerjanya.
Sebagai wujud keseriusan itu, Iqbal menuturkan, Polri menerjemahkan rekomendasi Komnas HAM dengan membentuk tim gabungan dalam mengusut kasus penyerangan terhadap Novel. Karena itu, dia meminta semua pihak menghormati kinerja tim gabungan yang telah dibentuk.
"Surat perintah Kapolri untuk tindaklanjuti Komnas HAM (masa tim gabungan) berlaku enam bulan. Target (pengungkapan) secepatnya, lebih cepat lebih baik. Prinsip kami adalah mengungkap kasus itu, membuat terang benderang. Sama ketika kami ungkap kasus yang melanda masyarakat lainnya dengan strategi yang kami miliki," ucap Iqbal.
Sebelumnya, nada kekecewaan diungkap Novel Baswedan terkait tim gabungan penyidik bentukan Polri. Ia mempertanyakan fungsi tim tersebut dalam kasus penyiraman air keras yang menimpanya.
"Kami meminta untuk dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, bukan Tim Penyelidik dan Penyidik. Bedanya apa dengan tim sebelumnya. Ini yang saya pertanyakan sebetulnya," tutur Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).
Menurut Novel, alasan bersikukuh dengan pembentukan TGPF lantaran ditemukannya sejumlah bukti dan fakta bahwa kepolisian tidak sungguh-sungguh mengungkap siapa pelaku teror tersebut. Malah belakangan, beban pembuktian pelaku seakan diberikan kepada korban.
"Saya khawatir kemudian karena sengaja tidak diungkap, maka seolah-olah beban pembuktian ditempatkan kepada saya sebagai korban. Saya khawatir itu terjadi. Janganlah beretorika," jelas dia.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Ombudsman: Temuan Malaadministrasi Kasus Novel Baswedan Sudah Ditangani Polri
Jokowi Pastikan Jawab Kasus Novel Baswedan saat Debat Capres Besok
Demokrat Curiga Pembentukan Tim Kasus Novel Untuk Kepentingan Jokowi di Debat
Jelang Debat, DPR Minta Pembentukan Tim Kasus Novel Tak Dibawa ke Ranah Politik
Komnas HAM Tak Masukkan Kasus Novel & Penculikan Aktivis di Soal Debat Capres
Beri Dukungan, Masyarakat Sipil Beri 'Pil Kuat' ke Pimpinan KPK