Ringkus 8 pengedar sabu, BNN Kaltim sita pesanan ke Malaysia senilai Rp 85 juta
Kedelapan orang itu, ditangkap pada kurun waktu 26 April-9 Mei 2018. Tiga orang terakhir ditangkap Rabu (9/5) sore, di kawasan Tanjung Laut Indah, Bontang, masing-masing adalah FR, ED dan RL.
BNN Provinsi Kalimantan Timur meringkus 8 pengedar sabu di 3 wilayah Samarinda, Kutai Kartanegara, dan kota Bontang. Tiga di antaranya, merupakan pengedar jaringan Malaysia. Petugas menyita buku rekap transfer pesanan narkoba, salah satunya senilai Rp 85 juta.
Kedelapan orang itu, ditangkap pada kurun waktu 26 April-9 Mei 2018. Tiga orang terakhir ditangkap Rabu (9/5) sore, di kawasan Tanjung Laut Indah, Bontang, masing-masing adalah FR, ED dan RL.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Siapa yang baru ditangkap dalam kasus narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
Penggerebekan yang dilakukan di sebuah rumah itu berlangsung dramatis. Awalnya, ada 6 orang di dalam rumah itu. Tiga di antaranya, AT, FS dan GR, berhasil kabur, dengan menerobos plafon, dan kabur melewati atap rumah.
"Tapi tiga orang yang kabur ini identitasnya jelas, dan kita masukkan dalam daftar pencarian orang (DPO)," kata Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalimantan Timur AKBP Halomoan Tampubolon di kantornya Jalan Rapak Indah, Samarinda, Jumat (11/5).
FR, ED dan RL tidak berkutik. Petugas BNN lantas menggeledah rumah itu, menemukan 7 paket sabu seberat 20,82 gram, 11 unit telepon selular, 9 bal berisi ratusan plastik kecil pembungkus sabu, dan alat isap bong.
Yang mencengangkan petugas, mereka juga menemukan buku catatan transfer ke bandar sabu di Tawau, Malaysia, mulai 9 Maret-5 April 2018. "Ada catatan salah satu nilai transfer Rp 85 juta. Jadi ini transfer ke bandar di Malaysia," ujar Tampubolon.
"Sabu itu dikirim dari Tawau, masuk ke Kalimantan Utara, dan dikirim ke Bontang. Menggunakan transportasi apa, masih kita telusuri. Sabu ini diedarkan di Bontang dan di Kutai Timur," tambahnya.
Dari penyelidikan, tiga orang warga Bontang ini sudah 2 tahun terakhir ini berbisnis sabu. Meski dalam pengintaian, mereka dikenal licin dan lolos dari pengawasan. "Yang jelas tiga DPO ini lagi kita buru," tegas Tampubolon.
Sementara sebelumnya juga, pasangan suami istri di Samarinda, juga diciduk gara-gara bisnis narkoba. Selain itu, juga ada tersangka BK (53) warga Samarinda Seberang, diringkus BNN. "BK ini jualan narkoba katanya untuk 13 anaknya," ujarnya.
Baca juga:
Sembunyikan sabu di tali kolor, mahasiswa di Tangerang Selatan diciduk polisi
Lagi asyik pesta narkoba, 3 anggota Satpol PP diciduk polisi
2 PNS dan 1 tenaga honorer Satpol PP pesta sabu di rumah kontrakan
Dalam sebulan, Polda Jabar gagalkan peredaran 28 kg sabu
Dua bandar narkoba tewas ditembak BNN Sumsel, diduga jaringan napi