Rini, wanita misterius di lukisan Bung Karno
Soekarno mulai menggambar sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Tidak hanya gemar mengoleksi lukisan, Presiden pertama RI, Soekarno ternyata juga suka melukis. Potret wanita misterius berjudul "Rini" hasil karya Bung Karno menarik perhatian banyak pengunjung Pemeran 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan. Bagaimana tidak, di antara 2.800 koleksi lukisan Istana Kepresidenan RI, "Rini" adalah satu-satunya yang dilukis sendiri oleh Soekarno.
"Sejak selesai dibuat, lukisan ini dipajang di ruang kerja beliau di Istana Bogor. Tidak ada presiden lain yang berani memindahkannya," ujar Mikke Susanto, kurator pameran, kepada para pengunjung yang datang ke Galeri Nasional, Jakarta, Minggu (7/8).
Diceritakan bahwa Soekarno mulai menggambar sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ketika remaja, dia bahkan sempat diberi tanggung jawab untuk menjaga anak H.O.S Tjokroaminoto dengan mengajarinya menggambar. Dia kemudian belajar melukis dari dosennya, Prof. Schumacher, di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB).
"Bahkan setelah menjadi presiden, beliau masih suka melukis. Ini adalah salah satu karyanya," lanjut Mikke sambil menunjuk potret wanita berpose anggun di belakangnya.
Lukisan istimewa ini dibuat pada tahun 1958. Pada saat itu, Soekarno pergi ke Bali untuk beristirahat di Istana Tampaksiring. Dullah, pelukis Istana Presiden, diajaknya. Di sana Dullah hanya sempat menggambar beberapa garis. Sketsa tersebut kemudian ditinggalnya kembali ke Soekarno kembali mengunjungi Bali pada bulan November menjelang Desember.
"Tahu-tahu selama sepuluh hari di Bali Bung Karno melukis menjelesaikan sketchnya Dullah hingga selesai menjadi sebuah lukisan seperti jang tertjantum dalam halaman ini. Tentu saja banyak dibuat perubahan-perubahan dan tambahan-tambahan dari sketch semula," tulis Dullah dalam buku Koleksi Lukisan Sukarno yang dikompilasi olehnya.
Pertanyaan besarnya, siapakah model lukisan tersebut?
"Rini" digambarkan sebagai sosok wanita berkebaya hijau dengan jarik batik berwarna coklat. Dia duduk menyamping, memperlihatkan hidung mancung dan bunga yang terselip di telinganya. Namun sampai saat ini belum ada yang tahu identitas dibalik tokoh "Rini".
"Ada dugaan (Rini adalah) implementasi dari Sarinah, pengasuhnya," kata Mikke.
Sarinah adalah sosok wanita yang sangat dihormati Soekarno. Dia mengasuh Soekarno kecil tanpa mendapatkan upah. Saking istimewanya sosok tersebut, Soekarno sampai-sampai menulis buku dengan judul Sarinah, Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoeangan Repoeblik Indonesia.
"Menurut Soekarno, gambaran perempuan Indonesia adalah Sarinah," lanjut Mikke.
Soal teknik, kemampuan bapak proklamasi kita ini tidak kalah dari para pelukis profesional. Melukis anatomi miring bukanlah hal mudah. Begitu pula melukis tangan.
"Selain itu, bajunya nampak transparan," ujar sang kurator sambil menunjuk kebaya hijau yang dikenakan Rini.
"Ini adalah teknik yang diajarkan oleh Dullah. Semula diwarnai terlebih dahulu, kemudian dikerok," lanjutnya.
Soekarno sendiri telah menghasilkan banyak karya selama hidupnya. Dia telah membuat belasan lukisan dan karikatur. Di antara banyak karyanya, "Rini" memang merupakan lukisan yang istimewa. "Rini" adalah satu-satunya karya Soekarno yang menghias dinding Istana Negara, bersanding dengan karya-karya maestro kelas dunia ternama.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno di Surabaya? Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja. Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut. Kasih Sayang Soekarno Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Di mana Soekarno belajar untuk memimpin? Soekarno, yang tinggal di Surabaya pada era 1920-an, belajar untuk menundukkan hati rakyat dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam melawan penjajah serta mencapai kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
Baca juga:
Dekrit Presiden Meksiko demi 'Gadis Melayu' pujaan Bung Karno
Kisah Bung Karno jadi model dadakan lukisan 'Memanah' Henk Ngantung
Kode-kode di balik lukisan tertua dan termahal Istana Negara
Cerita penari Kabasaran di zaman Belanda bantai tahanan kabur
Lukisan tiga dimensi seniman Serbia ini bikin mata tertipu
Saking detailnya, gambar seniman muda ini sampai bikin merinding
Pelukis ini bikin dunia Disney terlihat lebih indah daripada filmnya