Risiko Kecelakaan Kerja Bisa Dicegah Melalui Metode Penilaian
Safety and Instruction Awareness Profile atau SIAP, solusi asesmen inovatif yang dirancang khusus untuk mengukur kesiapan pekerja Blue Collar di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan industri yang semakin rumit, kebutuhan akan tenaga kerja Blue Collar atau kerah biru, istilah yang digunakan kepada pekerja kasar, yang terampil dan siap langsung bekerja menjadi sangat penting.
Talentlytica, sebuah perusahaan teknologi di bidang sumber daya manusia, menganalisis dengan mengenali potensi talenta sejak awal, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas serta daya saing di industri.
- Survei: Konstruksi Jadi Pekerjaan Paling Membahagiakan Karyawan, Pekerja Ritel Paling Sengsara
- Cara Menghindari Stres Kerja, Jangan Abaikan Tanda-Tandanya
- Fokus Kelola SDM dan Keselamatan Kerja, Pupuk Kaltim: Sumber Daya Manusia Aset Terbesar Perusahaan
- Bahaya Kerja Lembur Bagi Kesehatan, Tingkatkan Berbagai Risiko Penyakit
"Kami mengamati adanya kesenjangan antara kebutuhan industri akan pekerja Blue Collar yang terampil dan mampu memahami instruksi dengan baik dan kemampuan yang dimiliki oleh pencari kerja," kata Co-Founder Talentlytica, Aswin Djanuarsjaf.
Aswin melanjutkan, untuk mengatasi persoalan itu membutuhkan alat ukur yang tepat dan objektif dalam mengevaluasi pemahaman dan kepatuhan pekerja terhadap instruksi kerja serta standar keselamatan.
Solusi ini dianggap sangat sesuai dengan kebutuhan industri saat ini yang semakin menekankan pada kompetensi karyawan dan keselamatan kerja.
"SIAP hadir untuk memenuhi kebutuhan akan alat ukur yang tepat dan objektif dalam mengevaluasi pemahaman dan kepatuhan pekerja terhadap instruksi kerja serta standar keselamatan," jelas Aswin.
Hal itu dia sampaikan saat memperkenalkan Safety and Instruction Awareness Profile (SIAP), sebuah solusi asesmen inovatif yang dirancang untuk menilai kesiapan pekerja Blue Collar di Indonesia, yang digelar di Jakarta.
Asesmen ini mendapatkan respons positif dari para peserta, karena dirancang khusus untuk menilai kesiapan para pekerja.