Rocky Gerung Penuhi Panggilan Polisi: Kata Pak Jokowi Masalah Kecil, Kenapa Dibawa ke Mabes?
Rocky heran kasusnya masih dilanjutkan, padahal Jokowi menanggapi santai kritriknya.
Rocky heran kasusnya masih dilanjutkan, padahal Jokowi menanggapi santai kritriknya.
Rocky Gerung Penuhi Panggilan Polisi: Kata Pak Jokowi Masalah Kecil, Kenapa Dibawa ke Mabes?
Pengamat Politik Rocky Gerung memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penyebaran berita hoaks atau berita bohong yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Rocky turut hadir sekitar pukul 10.09 WIB di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (6/9). Pemeriksaan ini merupakan undangan kedua, setelah sedianya Senin (4/9) kemarin ditunda.
"Saya minta ditunda, mestinya kemarin Senin tapi saya kasih kuliah di Pesantren di Sukabumi jadi enggak mungkin dibatalkan. Saya minta tolong Bareskrim untuk tunda," ujar Rocky saat datang.
Kendati demikian, Rocky terkait agenda pemeriksaan hari ini. Ia malah merasa heran, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menganggap hal ini masalah kecil.
"Kata Pak Jokowi masalahnya masalah kecil, kenapa dibawa ke markas besar?” kata dia.
Meski demikian, Rocky menyatakan akan tetap mengikuti proses pemeriksaan kasus ini sebagai saksi terlapor.
"Udah nggak papa ntar tunggu aja habis selesai. Gua udh disini artinya gua mau ikuti," sebutnya.
Bareskrim Polri sempat menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Pengamat Politik, Rocky Gerung. Hal itu menyusul jadwal pemeriksaan Rocky yang Sedianya dilakukan, Senin (4/9) hari ini.
"Tim Kuasa Hukum Rocky. Hari Ini yang bersangkutan tidak bisa hadir untuk pemeriksaan," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat dihubungi, Senin (4/9).
Karena permintaan itu, kata Djuhandhani, penyidik telah mengatur jadwal ulang pemeriksaan Rocky pada Rabu (6/9) lusa. Agar memenuhi undangan klarifikasi yang dilayangkan penyidik kepada Rocky.
"Dan meminta pemeriksaan diundur tanggal 6 September," ujarnya.
Adapun pemanggilan Rocky Gerung nantinya merupakan tindaklanjut penyelidikan atas 24 laporan polisi (LP) dan pemeriksaan puluhan saksi yang telah dilakukan sebelumnya oleh penyidik.
"Dari 24 Laporan Polisi telah di BAI sebanyak 72 saksi dan 13 saksi ahli," sebutnya.
Pernyataan Rocky itu dianggap hoaks dan bernuansa hasutan. Karena menuding Presiden Jokowi tidak peduli dengan buruh sampai mengajak melakukan people power atau gerakan masyarakat, dimulai 10 Agustus 2023.
Termasuk soal ambisi Jokowi yang ingin mempertahankan kekuasannya dengan pergi ke Cina. Guna mencari investor untuk pembangunan IKN Nusantara, sebagai penentu nasib atas programnya.