RS Kariadi Jawab Isu Layanan Operasi jadi Antre Dampak Kemenkes Hentikan Program PPDS
Sebab, pada setiap kegiatan operasi yang membutuhkannya pembedahan memang diperlukan kehadiran seorang dokter anestesi.
Penghentian sementara program PPDS anestesi oleh Kemenkes dinilai berdampak besar terhadap jalannya operasional di RS Kariadi. Akibatnya, jumlah antrean operasi pasien sekarang menjadi lama.
"Jadi menganggu sekarang itu jam kerja di Kariadi mau tidak mau diturunkan untuk PPDS pembantu dari 24 jam, menjadi sampai jam 16.00," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Undip Semarang, Prof Zainal Muttaqin, Senin (2/9).
- Menkes Buka Suara soal Pembekuan PPDS Anestesi Undip
- Dekan FK Undip Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Begini Respons Kemenkes
- FK Undip dan RS Kariadi Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, DPR Bilang Begini
- Usai Heboh ‘Pemalakan’ Dokter Aulia, Dekan FK Undip Kini Atur Besaran Iuran Mahasiswa PPDS
Terganggunya kegiatan operasi pasien, tak lepas dari peran dokter anestesi yang sebenarnya sangat vital bagi sebuah rumah sakit. Sebab, pada setiap kegiatan operasi yang membutuhkannya pembedahan memang diperlukan kehadiran seorang dokter anestesi.
"Memang perannya untuk semua kegiatan pembedahan. Pada bedah umum, bedah tulang, bedah syaraf, bedah bayi dan anak, THT, mata harus didampingi anestesi," ungkapnya.
Tak cuma itu saja, di setiap bangsal pasien juga membutuhkan peran dokter anestesi. Di RS Kariadi, ia merinci terdapat ruang ICU yang jumlahya 40 bed harus diawasi dokter anestesi.
Kemudian ada juga 16 kamar bedah yang beroperasi 24 jam ditambah 2 kamar bedah emergency, 4 kamar bedah operasi kecil yang juga memerlukan tugas-tugas dari dokter anestesi.
"Padahal di Kariadi itu sehari ada 120-140 operasi," ungkapnya.
Koordinator Hukum dan Humas RSUP dr Kariadi, Vivi Vira Viridianti membantah adanya gangguan pelayanan di rumah sakitnya dengan adanya penghentian PPDS anestesi.
"Tidak berpengaruh karena semua kegiatan operasi diatur. Sebetulnya rumah sakit sudah menyediakan 24 jam," kata Vivi.
Terkait Penghentian sementara program PPDS anestesi oleh Kemenkes, pihaknya sampai saat ini masih bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Undip. Namun, terkait issu pembatasan operasi terhadap PPDS tidak ada.
"Tidak ada pembatasan, jadi semua operasi semua kami jadwalkan. RS kariadi kan RS pusat rujukan Jateng dan kalimantan. Jadi pasti banyak antrian. Jadi bukan karena kasus tapi karena atrian RS Kariadi memang panjang," ungkapnya.
Adanya peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) dalam rumah sakit Kariadi membantu kinerja pelayanan rumah sakit. Pihaknya mengelak.
"Sebenernya tidak membantu ya, PPDS itu singkatan dari Peserta Pendidikan Dokter Spesialis dan dipekerjakan over load, artinya pendidikan, bukan membantu tapi mereka memang pendidikan.
"Kalau dipekerjakan tidak ya, istilahnya kalau sekolah ya magang. Itukan tidak dipekerjakan. Proses pendidikan," pungkasnya.