RS Polri sudah terima 48 kantong jenazah korban Lion Air
Pihak RS Polri menerima tambahan 24 kantong jenazah kemarin malam. Dengan tambahan 24 itu total sudah 48 kantong jenazah yang diterima post mortem RS Polri. Kondisi jenazah yang tak utuh membuat pemeriksaan DNA menggunakan metode yang sangat diandalkan.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah menerima 191 data dari keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi. Dari 191 data diberikan pihak keluarga baru 147 diambil sampel DNA-nya oleh tim DVI RS Polri.
"Jadi kurang 44 keluarga yang belum diambil sampel DNA-nya dan dimohon keluarga yang telah melaporkan dan belum lengkap data-data yang kami minta diharapkan secepatnya untuk melengkapi," kata Kepala RS Polri Kombes Musyafak, di RS Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Menurut Musyafak, pihak RS Polri menerima tambahan 24 kantong jenazah kemarin malam. Dia mengatakan, dengan tambahan 24 itu total sudah 48 kantong jenazah yang diterima post mortem RS Polri.
"Jadi sampai saat ini yang dikirim ke post mortem semuanya dalam kondisi tidak utuh," kata dia.
Dia menjelaskan, kondisi jenazah yang tak utuh membuat pemeriksaan DNA menggunakan metode yang sangat diandalkan. Termasuk informasi ciri bagian tubuh tertentu dari keluarga korban.
"Kemudian kendala lagi adalah body part ini tidak semua sama ya. Jadi ada yang hanya kulit, kemudian otot-otot dan sebagainya. Itu menjadi kendala, sehingga dari kemarin ya 24 kantong jenazah agak kurang lebih 87 keping bagian dari pada tubuh itu yang kita periksa sampel DNA-nya," kata Musyafak.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
DVI Polda Metro ambil properti & sampel biologis korban Lion Air buat diidentifikasi
Menhub Budi pastikan Lion Air JT 610 laik terbang
Panglima TNI sebut lokasi badan pesawat Lion Air sudah terdeteksi
Polisi masih belum bisa identifikasi potongan tubuh korban Lion Air JT610
Hari ini, tim Boeing akan bertemu pihak Lion Air
Sudah ikhlas, keluarga anggota DPRD Babel korban Lion Air gelar tahlilan
Enam alumnus UGM jadi korban Lion Air JT610, ini daftarnya