RSUD Bogor bantah menelantarkan pasien Udin
Pasien sempat dirawat oleh pihak rumah sakit.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Dewi Basmala membantah telah menelantarkan pasien Udin Syahrudin (47), Ketua RT 06 RW 08 Kampung Kedunghalang Talang, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor. Menurutnya, pasien sempat dirawat oleh pihak rumah sakit.
"Ini pasien saat masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) langsung mendapatkan penanganan klinis medis. Kalau menolak itu, tidak sama sekali dilayani. Ini sudah dilayani, hanya karena ruangan penuh, sehingga kami rujuk ke rumah sakit terdekat," ungkap Dewi di aula utama RSUD Kota Bogor, Jalan Dr Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (03/03).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kondisi saat ini di RSUD Kota Bogor dari 249 ruang seluruhnya penuh.
"Dari total ruangan yang ada saat ini, 90 persennya adalah untuk kelas III. Bahkan, kalau memanggil masih ada ruang kelas II, I dan VIP kosong saat ruang kelas III penuh langsung kita titipkan di ruang kosong itu," katanya.
Selain karena terbatasnya ruang dan tempat tidur, tak adanya dokter spesialis jantung di RSUD Kota Bogor juga menjadi kendala menangani pasien sehingga harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Nah saat itu, almarhum setelah kita tangani dan mendapatkan pelayanan klinis medis setelah kondisi stabil kita langsung merujuknya ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), selain dekat juga lengkap dengan fasilitas jantungnya. Kalau di RSUD hingga saat ini belum ada spesialis jantung," ujarnya.
Tapi dengan kejadian ini, dokter spesialis jantung yang sebelumnya sudah dipersiapkan, dipastikan bulan depan, satu dokter spesialis jantung itu sudah praktik dan sudah dilengkapi fasilitasnya di RSUD Kota Bogor.
"Dokter spesialis jantung yang didatangkan dari Makassar ini untuk praktik di RSUD Kota Bogor masih terkendala izin praktik. Tapi mudah-mudahan izinnya bulan ini selesai dan bulan depan sudah praktik melayani pasien penyakit jantung," ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Adi Teruna membenarkan terkait kronologis pasien yang dirujuk ke RSUD Kota Bogor, sempat mendapatkan penanganan klinis medis di ruang IGD.
"Dari laporan dokter jaga saat itu, kita memang sudah melayani dan pasien sempat mendapatkan pelayanan klinis medis, hingga pemberian oksigen. Setelah kondisi tubuh pasien stabil atau enak, akhirnya kita berusaha memindahkan ke ruang rawat inap. Dikarenakan penuh dan tak ada fasilitas maupun dokter jantung akhirnya kita arahkan atau rujuk ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Pihaknya menduga pasien meninggal secara mendadak, kemungkinan bisa disebabkan dua faktor yakni serang jantung atau otak.
"Otak dalam hal ini struk. Tapi kemungkinan struk tipis, karena pasien saat itu masih bisa bergerak, sehingga kemungkinan karena serangan jantung. Tapi kita nggak bisa menyimpulkan penyebabnya apa, karena saat itu pasien sudah mendapatkan penanganan dan perawatan lama dari RS Islam Bogor," ungkapnya.
Baca juga:
Ditolak tiga rumah sakit, ketua RT di Bogor meninggal dunia
Menengok rumah pasien miskin yang sempat ditolak RS Margono Soekarjo
Perjuangan berat anak pemulung berobat yang bikin haru
Derita penyakit aneh remaja Rejanglebong alami kelumpuhan
Sidak RSUD, Wawali Semarang temukan pasien DBD di rawat di lorong
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Rumah Sakit Pasir Junghuhn didirikan? Menurut keterangan pengelola, bangunan ini berdiri pada 1917 silam dan saat ini usianya mencapai 1 abad lebih.
-
Dimana Rumah Sakit Pasir Junghuhn terletak? Sebuah rumah sakit bergaya Belanda masih berdiri kokoh di tengah hamparan perkebunan teh di Purbasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.