Saat Jenderal TNI Turun Gunung, Bakar Semangat Prajurit Lindungi Rakyat Papua
TNI AD kembali mengirim pasukan tambahan pasukan ke Papua. Para prajurit itu dikirim untuk melindungi mmasyarakat dari teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
TNI AD kembali mengirim pasukan tambahan pasukan ke Papua. Para prajurit itu dikirim untuk melindungi masyarakat dari teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pasukan yang dikirim berasal dari sejumlah batalyon. Seperti batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya di Cianjur, Jawa Barat, Batalyon Infanteri Para Raider 330/ Tri Darma di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, dan Batalyon Infanteri Raider 310/Kidang Kencana.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Kemudian Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri di Maros, Sulawesi Selatan dan Batalyon Infanteri 726/Tamalatea di Bone, Sulawesi Selatan.
Pengiriman pasukan ke bumi cenderawasih itu ditinjau langsung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Dudung sengaja turun gunung untuk membakar semangat prajurit yang bertugas di daerah operasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menjelaskan pengecekan yang dilakukan Kasad itu selaku pembina kekuatan TNI AD. Dia ingin memastikan pasukannya sudah siap, baik dari latihan-latihan, dan perlengkapan yang akan mereka gunakan selama bertugas di Papua.
"Ini yang mengirim dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas operasi, tetapi Bapak Kasad selaku pembina kekuatan Angkatan Darat ini meyakinkan pasukannya sudah siap, baik secara latihannya kemudian perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan sudah terlengkapi, dan mereka diyakinkan siap untuk diberangkatkan,” kata Brigjen Hamim, dilansir Antara, Jumat (12/5).
Cek Markas Prajurit
Pengecekan ke markas satuan-satuan tempur TNI AD itu juga sengaja dilakukan oleh Kasad untuk evaluasi secara langsung.
Kepala Staf TNI AD bersama Wakil Kasad Letjen TNI Agus Subiyanto beserta jajarannya dari Kostrad dan pejabat utama Mabes TNI AD sejak bulan lalu berkeliling ke markas-markas satuan untuk memeriksa kesiapan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua.
"Kasad ingin meyakinkan pasukan yang akan berangkat benar-benar siap, termasuk juga evaluasi apa yang sudah terjadi supaya itu tidak terjadi lagi," kata Kadispenad.
Jenderal Dudung, dalam tiap kunjungannya mengecek kesiapan pasukan, menginstruksikan para prajurit agar terus waspada, dan tidak melanggar aturan. Dia juga berpesan kepada mereka untuk menyempatkan diri berdoa demi kelancaran dan keberhasilan tugas.
Pesan Jenderal Dudung ke Prajurit
Jenderal Dudung saat meninjau latihan pratugas di Desa Cibokor, Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/5), juga menyampaikan instruksi yang sama kepada prajurit Yonif Raider 300/Brajawijaya dan Yonif 310/Kidang Kencana, yang berpartisipasi dalam latihan.
Dia meminta prajurit waspada, tetapi tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan kelompok separatis teroris (KST). Dudung mengingatkan tugas prajurit di Papua adalah melindungi rakyat.
"Lindungi rakyat Papua, karena rakyat Papua betul-betul sangat mengidam-idamkan kedamaian sehingga bagi kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu rakyat Papua, tindak tegas!” kata Dudung ke para prajurit.
Dia juga memerintahkan prajurit yang ditugaskan ke Papua untuk selalu hadir meringankan beban rakyat. Pemberangkatan sejumlah pasukan ke Papua bertujuan untuk menggantikan prajurit yang telah bertugas selama 9 bulan atau lebih di Bumi Cendrawasih.
Penugasan itu merupakan tindak lanjut dari perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait rotasi pasukan di Papua.
"Bantulah masyarakat yang selama ini merasa terintimidasi, agar dapat hidup dengan tenang, aman, dan sejahtera. Niatkan dengan tulus dan ikhlas bahwa penugasan ini adalah untuk membantu kesulitan masyarakat Papua, serta menyejahterakan mereka," kata Jenderal Dudung.
(mdk/gil)