Sabtu Dini Hari, Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Guguran Awan Panas
Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (24/4) dinihari. Tercatat ada empat kali guguran awan panas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat guguran awan panas terjadi pada pukul 00.03 WIB, 00.42 WIB, 01.07 WIB dan 01.29 WIB.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (24/4) dinihari. Tercatat ada empat kali guguran awan panas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat guguran awan panas terjadi pada pukul 00.03 WIB, 00.42 WIB, 01.07 WIB dan 01.29 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan bahwa guguran awan panas pada pukul 00.03 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 30mm dan durasi 160 detik. Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 00.42 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 77 detik. Awan panas guguran ini memunyai jarak luncur 700 meter ke arah tenggara," kata Hanik kepada wartawan.
Hanik mengungkapkan setelahnya guguran awan panas kembali terjadi pukul 01.07 WIB dengan jarak luncur sejauh 800 meter ke arah tenggara. Ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 87 detik.
"Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pukul 01.29 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1200 meter ke arah barat daya," ungkap Hanik.
Terkait kondisi saat ini, Hanik menerangkan jika status Gunung Merapi masih berada pada level siaga. Status ini dikeluarkan oleh BPPTKG Yogyakarta sejak 5 November 2020 lalu.
Hanik menjabarkan saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh tiga kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.900 Meter
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Kilometer
Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 1.600 Meter
Gunung Merapi 3 Kali Luncurkan Awan Panas Guguran hingga 1,8 Km
Senin Pagi, Gunung Merapi Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Pijar
Volume Kubah Lava Gunung Merapi Capai Lebih dari 1 Juta Kubik