Sadarkan mantan anggota Gafatar, dari cuci otak sampai ucap syahadat
Pemda sudah menyiapkan program untuk menyadarkan kembali mantan anggota Gafatar agar kembali ke ajaran Islam.
Ribuan orang bekas pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang selama ini bermukim di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, masih bertahan di pengungsian. Warga menolak mereka lantaran pernah ikut dalam organisasi yang dicap sesat dan terlarang. Kampung mereka dibakar warga.
Lebih dari 700 orang eks Gafatar yang bermukim di Mempawah diminta meninggalkan tempat tinggal mereka. Rencananya, mereka akan dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Simbak Jaya, Binjau Hulu, Kabupaten Sintang, dan Desa Sukadana, Kayong Utara, Kabupaten Ketapang. Hampir 1.000 mantan pengikut Gafatar dievakuasi dan dipaksa kembali ke daerah asalnya.
-
Kapan Gapura Sekar Putih dibangun? Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
Beberapa pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat sementara untuk warganya. Tidak hanya itu, sejumlah program 'penyambutan' juga disiapkan sebelum mereka kembali berbaur dengan masyarakat. Program ini dianggap penting diterapkan untuk para anggota Gafatar lantaran organisasi tersebut dituding menyebarkan ajaran yang menyesatkan.
Merdeka.com mencatat program penyambutan bagi anggota Gafatar. Berikut paparannya.
Karantina dan cuci otak
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul akan membentuk tim khusus untuk program 'cuci otak' bagi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Timur, yang memilih eksodus ke Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Tim khusus cuci otak itu terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, sebagai fasilitatornya.Â
Program cuci otak ini akan dilakukan di penampungan khusus yang disediakan Pemprov Jawa Timur, saat ratusan pengikut organisasi sempalan Alqiyadah Islaminyah pimpinan nabi palsu Ahmad Musaddeq ini, sampai di Surabaya.
Dari data sementara yang dimiliki, ada 315 warga Jawa Timur dari berbagai daerah yang ada di provinsi ini, yang diduga menjadi pengikut Gafatar dan memilih eksodus ke Mempawah. Jumlah ini pun diperkirakan masih akan bertambah hingga 500 orang. Dan semuanya akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
Sebelum dikembalikan ke keluarganya, terlebih dulu mereka akan ditampung di penampungan milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, di Jalan Margorejo, Surabaya selama dua atau empat hari. Dan di tempat karantina ini, para pengikut Gafatar asal Jawa Timur tersebut, akan menjalani program cuci otak.
"Sebelum dikembalikan ke rumahnya masing-masing, selama dikarantina, mereka (pengkiut Gafatar) akan menjalani program khusus untuk cuci otak. Tujuannya agar mereka paham ajaran mana yang benar dan mana yang salah," terang Gus Ipul di kantornya, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (21/1).
Diberi pemahaman soal Islam
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul sudah memiliki rencana mengembalikan mantan anggota Gafatar ke ajaran Islam yang sesungguhnya. "Jika mereka sudah tiba di Surabaya, mereka akan ditempatkan di kelas-kelas khusus untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam. Mereka akan kita tempatkan di Gedung Disnakertrans selama empat hari, dan kita lakukan pendataan."
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid menambahkan, pihaknya bersama tim yang dibentuk Pemprov Jawa Timur siap untuk mengemban tugas memberi konseling cuci otak kepada para pengikut Gafatar yang akan dipulangkan tersebut.Â
"Kami (Muhammadiyah) telah diminta Pemprov (Jatim) bersama Ormas NU, MUI dan Kanwil Kemenag Jatim sebagai tim fasilitator pemulangan pengikut Gafatar asal Jatim. Nantinya, mereka bukan hanya dibekali pemahaman Islam yang benar. Tapi juga akan dibekali pengertian agar dapat berbaur dengan masyarakat di daerahnya masing-masing," terang mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur ini.Â
Diminta ucap dua kalimat syahadat
Sekelompok massa yang mendatangi pemukiman dihuni 227 pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (20/1), menyisakan kisah menarik. Buat membuktikan keyakinan Islam mereka, warga setempat meminta anggota Gafatar itu mengucapkan dua kalimat syahadat, disusul Salat Zuhur berjamaah.
Peristiwa itu terjadi dalam rangkaian pertemuan antarwarga Samboja dengan warga eks Gafatar. Hal itu sudah beberapa kali berlangsung.
"Sudah sering rapat, bersama warga Samboja, unsur pemerintah kecamatan dan kabupaten. Warga meminta, mereka (warga eks Gafatar) mengucapkan dua kalimat syahadat," kata Kapolsek Samboja, AKP Dika Yosep Anggara, saat berbincang bersama merdeka.com, Kamis (21/1).
Usai permintaan warga itu, anggota Gafatar didominasi dari Sulawesi Selatan bersedia memenuhi permintaan warga Samboja. "Pengucapan dua kalimat syahadat itu dilakukan di lapangan terbuka, sekitar permukiman, di bawah tenda. Disusul salat zuhur bersama, di bangunan permukiman eks Gafatar," ujar Dika.
Konseling dengan kiai
Usai pemulangan ribuan pengikut organisasi terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke pihak keluarga, kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Jawa Tengah (Jateng) menerjunkan sebanyak 800 para kiai untuk melakukan proses penyadaran. Ratusan da'i ini akan diterjunkan di tiga titik wilayah yakni Karesedenan Solo Raya, Karesedenan Cilacap dan Banyumas serta Karesedenan Kudus atau Pati.
"Kita akan mengumpulkan da'i kita, untuk melakukan pertemuan face to face dengan mereka (pengikut Gafatar). Paling tidak mereka punya sejumlah data untuk menanggulangi ini. Da'i untuk 800 penyuluh sudah kita siapkan. Petanya di mana yang lebih dominan di peta adalah Solo raya, Kudus dan Cilacap," tegas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah usai rapat koordinasi pemulangan ribuan pengikut Gafatar di Lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/1).