Said Aqil Harap Patung Bung Karno Beri Kontribusi Positif untuk Pembangunan Semarang
Melihat Patung Bung Karno setinggi 14 meter itu, Said menilai penuh energi kewibawaan dan kematangan pemimpin. Dia mengharapkan, aura patung itu bisa menulari masyarakat.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meresmikan patung Bung Karno di Stasiun Tawang, Area Kota Lama, Semarang. Dalam acara itu turut dihadiri Komisaris Utama PT KAI, Said Agil Siradj.
Said Aqil berharap, patung Bung Karno itu memberikan kontribusi positif. Khususnya di Semarang, Jawa Tengah. Teladan, gagasan dan pemikiran Proklamator RI diharapkan memberikan manfaat bagi pariwisata Semarang.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
-
Kenapa Soekarno dipenjara di Jalan Banceuy? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).
"Insya Allah dapat memberikan dampak positif serta memberikan nilai tambah, berkah, kontribusi positif bagi pembangunan kota sebagai kebanggaan wisata Kota Semarang," ujar Said dalam peresmian yang digelar virtual, Rabu (29/9).
Melihat Patung Bung Karno setinggi 14 meter itu, Said menilai penuh energi kewibawaan dan kematangan pemimpin. Dia mengharapkan, aura patung itu bisa menulari masyarakat.
"Sebagai seorang pemimpin yang gagah dan anggun, tangan kanan menuju ke atas dan tangan kiri memegang tongkat komando, menggambarkan pemimpin bangsa yang memiliki tujuan untuk menggapai cita-cita bagi kemajuan," kata Said.
Said mengatakan, berdirinya patung itu tidak bisa dipisahkan dari Dirut PT KAI terdahulu, Edi Sukmoro serta Pemerintah Kota Semarang.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan terima kasihnya kepada Megawati dan keluarga besar Bung Karno yang sempat menghadiri acara peresmian tersebut. Dia menerangkan bahwa monumen Bung Karno yang berdiri di Stasiun Tawang itu merupakan patung keempat Putra Sang Fajar di Semarang.
"Yang pertama, kami bangun 2014 di Jalan S Parman, yang kedua di 2015 di Jalan Soekarno-Hatta, yang ketiga 2018 di Flyover Kalibanteng, dan patung ini alhamdulillah melengkapi kondisi estetika Kota Semarang yang terus kami coba kembangkan untuk menjadi tempat yang menarik untuk berwisata," kata Hendi.
Menurut Hendi, kehadiran Patung Bung Karno di Polder Tawang tidak hanya menjadi ikon baru Kota Semarang. Yang paling penting adalah figur Bung Karno sebagai founding father Indonesia.
"Sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia, yang pertama kali meletakkan fondasi pembangunan negara serta ajaran-ajaran ideologi yang sampai dengan hari ini sangat relevan dan besar manfaatnya untuk kemajuan Republik Indonesia," jelas Hendi.
Politikus PDIP ini juga menyampaikan terima kasih kepada Dirut PT KAI dan Dirut sebelumnya, Edi Sukmoro, yang telah gigih untuk bisa menyelesaikan pembangunan Patung Bung Karno itu.
"Kami ucapkan sekali lagi terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah bersedia hadir secara pribadi untuk meresmikan patung Soekarno di Kota Semarang. Kami semua warga Semarang selalu i love you full dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan siap menjalankan perintah-perintah ibu untuk Indonesia yang semakin maju, Jawa Tengah yang semakin gaya, dan Insya Allah Semarang yang semakin hebat," tandas Hendi.
Acara peresmian Patung Bung Karno itu sendiri dilaksanakan secara luring dan daring di Stasiun Tawang. Presiden Kelima RI sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya di Jakarta Pusat dengan didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Keluarga besar Bung Karno pun hadir secara virtual, di antaranya Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Selain itu, hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto, dan pengurus PDIP lainnya.
Pihak PT KAI pun hadir, di antaranya Komisaris Utama PT KAI KH Said Agil Siradj, Dirut PT KAI Didiek Hartyanto dan mantan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
Baca juga:
Menengok Patung Bung Karno yang Berdiri Gagah di Buleleng Bali
PDIP Gelar Peringatan Pidato Bung Karno 'To Build The World A New' di Markas PBB
Empat Episode dalam Hidup Moeso
Jokowi Ziarah ke Makam Bung Karno
Presiden KA KAMMI Fahri Hamzah: Kita Terimakasih Kepada Generasi Bung Karno
Disambangi Bupati Ende, Ridwan Kamil Siap Bantu Pembuatan Patung Bung Karno