Said Aqil: Indonesia Negara Pancasila yang Menaungi Semua Pemeluk Agama
Menurutnya, untuk menjalani hal tersebut memang bukan hal mudah. Dia bilang, bangsa ini sudah diuji oleh berbagai prahara sejarah dan setiap kali jatuh bisa bangkit lebih tinggi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan, Indonesia adalah negara Pancasila yang menaungi semua pemeluk agama. Menurutnya, Islam berjalan dengan seiring demokrasi.
"Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri muslim terbesar di dunia, Indonesia bukan negara agama tetapi negara Pancasila yang menaungi semua pemeluk agama, islam berjalan dengan seiring demokrasi, soliditas politik dan pertumbuhan ekonomi," katanya dalam pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu (22/12).
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Siapa Nurul Hikmah? Pada Rabu (24/7) lalu, sebanyak 991 mahasiswa program pascasarjana UGM menjalani upacara wisuda. Di antara mereka ada Nurul Hikmah (25). Dia berhasil lulus dari Program Studi Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, dengan IPK sempurna 4.00.
-
Siapa yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU)? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
Menurutnya, untuk menjalani hal tersebut memang bukan hal mudah. Dia bilang, bangsa ini sudah diuji oleh berbagai prahara sejarah dan setiap kali jatuh bisa bangkit lebih tinggi.
Said meyakini, sepanjang cara mengelola demokrasi didasari kemaslahatan bersama, kemauan untuk mendengar, kejernihan, akal budi dan kelapangan hati untuk menerima perbedaan, maka bangsa besar ini akan semakin terhormat dan bermartabat.
"Dan pada saatnya nanti aktif berkiprah dalam mendorong dunia yang lebih aman, damai dan beradab," ucapnya.
Selain itu, Said mengatakan, bahwa nasionalisme dan agama merupakan dua kutub yang saling menguatkan. Menurutnya, nasionalisme dan agama jangan dipertentangkan.
"Nasionalisme dan agama adalah dua kutub yang paling menguatkan, keduanya jangan dipertentangkan, demikianlah pusaka wasiat dari hadratussyekh Hasyim Asyari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama pesantren," pungkasnya.
Baca juga:
Di Muktamar ke-34, Jokowi Tawarkan Konsesi Minerba-Pertanian ke Pemuda NU
Ketum PKB Minta Pemilihan Ketua Umum PBNU Dilakukan Secara Musyawarah
Jokowi: Terima Kasih NU yang Terus Mengawal Toleransi dan Pancasila
83 Ribu Kasus Omicron di Dunia, Jokowi Minta Masyarakat & Peserta Muktamar NU Waspada
Jokowi Tawari Anak Muda NU Konsesi Pertanian hingga Minerba
Jokowi Ucapkan Terima Kasih NU Telah Bantu Vaksinasi dan Tekan Angka Kasus Covid-19
Ketum PBNU: Nasionalisme & Agama Dua Kutub Paling Menguatkan, Jangan Dipertentangkan