Saksi ahli mengaku BAP sama dengan ahli bahasa karena satu referensi
Saksi ahli mengaku BAP sama dengan ahli bahasa karena satu referensi. Mahyuni mengatakan, adanya kesamaan isi BAP bukanlah kesengajaan yang dilakukan olehnya. Bahkan, dia juga membantah adanya seorang teman yang membantunya mengetik BAP tersebut.
Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menemukan kesamaan redaksional Berita Acara Pemeriksaan (BAP) antar saksi ahli bahasa Indonesia Mahyuni. Namun saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, dosen Universitas Mataram tersebut membantahnya.
Mahyuni mengatakan, adanya kesamaan isi BAP bukanlah kesengajaan yang dilakukan olehnya. Bahkan, dia juga membantah adanya seorang teman yang membantunya mengetik BAP tersebut.
"Apakah itu kebetulan, saya tidak tahu, tapi, bahwa saya ditanya dan saya jawab. Bukan ketik dengan teman, itu salah paham," kata Mahyuni di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Dia menjelaskan, kesamaan tersebut bukan atas banyak hal, melainkan hanya buku referensi yang digunakannya. Sehingga, Mahyuni merasa tidak perlu mempermasalahkan hal tersebut.
"Enggak itu teori, kebetulan dipakai di BAP yang sama, itu urusan yang bersangkutan. Jadi intinya adalah kami fokus pada kebohongan itu. Jadi bohong itu jadi kata yang menunjukan diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan," tutupnya.
Sebelumnya, salah seorang penasihat hukum Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, setidaknya ada delapan butir BAP atas nama Mahyuni yang mirip dengan BAP atas nama saksi ahli hukum pidana, Mudzzakir. Ini membuat pihak mereka bertanya-tanya.
"Ada dua BAP yang sama persis. Ada di butir 17 BAP ahli di halaman enam itu pertanyaannya sama dan jawabannya sama dengan apa yang di jawab oleh ahli lain," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Dia mengungkapkan, persamaan keduanya ada di masing-masing BAP butir 18, 20, 25, 28, 30, 31, 32 dan 33. Bahkan penasihat hukum membeberkan pada poin tersebut memiliki tanda baca yang sama dan kesalahan yang sama.
"Bisa dilihat di halaman 6 butir 17 BAP. Bahkan ada kesalahan menulis kata yang sama. Dua BAP sama-sama kata tidak ditulis 'tidka'," terangnya.
Mendengarkan pernyataan tersebut, Mahyuni membela diri. Mahyuni mengatakan, ada beberapa pernyataan yang sama karena terkait defenisi. Kalaupun ada yang sama, dia mengaku tak tahu menahu terkait kesamaan penulisan tersebut.
"Kalau definisi wajar persis sama, sumbernya sama. Kalau kebetulan sama saya tak paham. Kalau ilmuwan dan saya enggak paham kalau itu sama," jelasnya.
Penasihat hukum pun bertanya apakah ada orang di balik persamaan pernyataan tersebut. Namun Mahyuni memastikan tidak ada. Karena saat pemeriksaan hanya ada seorang temannya yang membantu untuk mengetik jawaban di Bareskrim.
"Tidak ada (yang mengarahkan). Hanya ada teman saya Satiro dosen UI yang waktu itu membantu mengetikkan untuk saya," jawabnya.
Mendengar jawaban itu, penasihat hukum Ahok mengatakan bakal mempelajari lebih lanjut terkait persamaan BAP tersebut. Mereka juga akan memasukkan perbedaan ini ke dalam pledoi.
Baca juga:
Kubu Ahok & ahli bahasa bersitegang soal isi buku 'Merubah Indonesia
Saksi ahli bahasa fokus pada hal negatif pidato Ahok
Ahli bahasa sebut Ahok anggap surat Al Maidah sumber kebohongan
Di sidang Ahok, saksi dari MUI jelaskan soal kata 'dibohongi'
Saksi Ahli dari MUI bersalaman dengan Ahok lalu beri buku ke hakim
Majelis hakim kasus Ahok sempat berdebat dengan saksi ahli dari MUI
Saksi ahli dari MUI mengaku tersinggung ucapan Ahok soal Al Maidah
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Masjid Al Anwar Angke dibangun? Masjid kuno Al Anwar tahun ini genap berusia 263 tahun. Banyak kisah menarik di balik keberadaannya yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.