Sambangi Ponpes, Satgas Nusantara sosialisasi anti berita hoaks agar Pemilu damai
Apalagi berdasarkan data yang diterima, sebanyak 170 juta jiwa di Tanah Air memiliki telepon genggam. Sebanyak 130 juta jiwa terhubung dengan internet. Penyebaran berita hoaks sangat mudah.
Kasatgas Nusantara Irjen Gatot Edi Pramono menyambangi Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pondok Gede, Bekasi. Kedatangannya guna mensosialisasikan anti berita hoaks dalam rangka mewujudkan pemilu dan pilpres aman, damai dan sejuk.
"Ini kegiatan Satgas Nusantara, kita datang ke sini, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang damai. Apalagi sekarang akan menuju tahun politik, banyak berita hoaks," ujar Gatot di lokasi, Kamis (8/11/2018).
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana Polri meningkatkan digitalisasi informasi? Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
Menurut Gatot, kedatangannya di Pesantren As-Syafiiyah sangat efektif untuk mensosialisasikan anti berita hoaks. Apalagi, santri di pesantren tersebut kurang lebih berjumlah 3 ribu orang.
"Bayangkan kalau mereka menyampaikan pesan damai kepada keluarganya, tetangganya, saudaranya, untuk tidak cepat menerima berita yang ada, ini kan sudah meminimalisir. Karena kalau berita hoaks kita biarkan, ini bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Menurut Gatot, siapa saja bisa menjadi alat untuk menyebarkan berita bohong. Tidak hanya remaja, tetapi juga mereka yang sudah dewasa.
Apalagi berdasarkan data yang diterima, sebanyak 170 juta jiwa di Tanah Air memiliki telepon genggam. Sebanyak 130 juta jiwa terhubung dengan internet. Penyebaran berita hoaks sangat mudah.
Gatot menyarankan, sebelum menyebarkan berita yang diterima melalui sosial media, ada baiknya dibaca secara keseluruhan. Setelah itu baru dipahami apakah berita tersebut berasal dari sumber terpercaya atau hanya dari oknum yang ingin memecah belah bangsa.
"Demokrasi biarlah dia berjalan, kita memilih siapa pemimpin bangsa kita, masyarakat tetap harus menjaga keberagaman. Jangan kita terpecah belah karena berita hoaks dan sebagainya," kata dia.
Menurut Gatot, kepolisian tak akan segan memberikan hukuman kepada siapa saja yang menyebarkan berita bohong.
"Sanksi kan sudah ada hukumnya, oleh karena itu, Satgas Nusantara ini kan dibentuk ingin menciptakan pelaksaan pemilu dengan damai dan sejuk. Kita akan bergerak bersama secara masif," tandasnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri klaim berhasil kendalikan kasus sensitif jelang Pemilu
Kerap dituding antek asing, Jokowi minta caleg Hanura jelaskan ke masyarakat
Jokowi minta caleg Hanura kampanyekan hasil kinerja pemerintah
Jokowi bagi tips ke Caleg Hanura agar menang di Pemilu 2019
OSO soal elektabilitas Hanura rendah: Biar kita kecil, tapi hati besar