Puluhan ibu-ibu menyusui di halaman lapangan Gubernur Kaltim
“Alhamdulillah acara kemarin di Kota Samarinda lancar, meriah, dan acaranya yang mengukir sejarah baru di Indonesia."
Memperingati hari lahirnya Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pada 21 April, sembilan tahun lalu, sekaligus memperingati hari lahir Kartini, sebagai simbol perjuangan perempuan Indonesia, AIMI menggelar kegiatan menyusui serentak pada pada Minggu (24 April 2016) di 15 provinsi 25 kota se-Indonesia. Provinsi Kalimantan Timur juga turut memeriahkan kegiatan ini dengan menggelar acara di 3 kota, yakni Samarinda sebagai Ibukota Provinsi, Kota Balikpapan dan Kota Bontang.
Di Kota Samarinda kegiatan sembilan ini diadakan di halaman Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan di Monpera, dan Kota Bontang di Bontang Kuala. Setiap kota memberikan ciri khas yang berbeda-beda pada foto yang disajikan. Untuk Samarinda gelaran kegiatan SEMBILAN dibentuk dengan formasi angka 9 yang merupakan simbol usia AIMI ke-9, dan juga membentuk formasi kata “AIMI” sebagaimana singkatan dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Kartini? Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Tak hanya memperingati harinya, namun banyak pula jejak tokoh perempuan itu yang masih dapat dijumpai hingga kini.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan hari peringatan RA Kartini di Indonesia? Setiap tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai penghormatan terhadap perjuangan Kartini.
-
Kapan kita memperingati hari Kartini? Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini, hari yang menghormati perjuangan dan dedikasi Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan bagi wanita Indonesia.
“Alhamdulillah acara kemarin di Kota Samarinda lancar, meriah, dan acaranya yang mengukir sejarah baru di Indonesia. Yang hadir sekitar 80-an termasuk Peserta, pengurus & tamu undangan. Tujuan acara untuk mensosialisASIkan bahwa menyusui ada suatu proses pemberian makanan kepada anak kita yang normal dan alamiah juga Mensosialisasikan bahwa menyusui bisa dilakukan di mana saja, kapan saja. Di ruang terbuka sekalipun,” ujar Dina Sepriana Ketua Cabang AIMI Kalimantan Timur mengenai kegiatan ini yang ia hadiri di Samarinda.
Hal yang istimewa dari kegiatan SEMBILAN di Samarinda ini pembentukan formasi dilakukan sembari menyusui. Para peserta dengan semangat serta kerelaannya menyusui di tengah lapangan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa menyusui bukanlah hal yang memberatkan. Tentu saja pengambilan dokumentasi atas kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan etika juga kenyamanan dari ibu dalam pengambilan gambarnya.
“Manfaat ASI bukan cuma untuk bayi saja, tapi juga bermanfaat bagi ibu dan ayah. Untuk bayi pastinya ASI adalah makanan yang terbaik karena zat gizinya lengkap sesuai dengan kebutuhan bayi, imunitas tubuh, mencegah berbagai macam penyakit, kecerdasan anak, kedekatan emosional dengan ibu, dan sebagainya. Manfaat untuk ibu mencegah perdarahan setelah melahirkan, mencegah penyakit kanker payudara, menjaga jarak kelahiran dan sebagainya sedang untuk ayah jelas ASI lebih hemat, praktis.” lanjut Dina menjelaskan mengenai manfaat ASI ini
AIMI lahir pada 21 April 2007. Pada saat itu digelar kopi darat anggota mailing-list AsiForBaby (sekarang aimi-asi@yahoogroups.com). Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari lahirnya Kartini, sebagai simbol perjuangan perempuan Indonesia yang memperjuangkan hak-haknya. Sejalan dengan keinginan ibu-ibu menyusui yang ingin memperjuangkan hak mereka.
“AIMI bukanlah milik segelintir orang di kalangan tertentu atau daerah tertentu saja, melainkan milik kita semua. AIMI dibangun secara sukarela oleh ibu-ibu yang sebagian mengalami kesulitan pada awal menyusui. Kami di sini bergandeng tangan, bahu-membahu membantu ibu dan calon ibu untuk memahami proses menyusui,” papar Ketua Umum AIMI Mia Sutanto mengenang berdirinya AIMI.
Kopi darat Sembilan tahun lalu itu telah melahirkan banyak ide dan wacana. Segelintir ibu menyusui kala itu berkumpul atas nama rasa peduli, cinta dan sebuah semangat, untuk berbagi. Semangat dari dan untuk ibu menyusui. Semangat yang telah melahirkan sebuah gerakan. Gerakan yang kemudian melahirkan organisasi, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Semangat itu yang ingin terus dihidupkan oleh AIMI dalam kegiatan menyusui serentak ini.
Ada berbagai kegiatan menarik lainnya dalam kegiatan SEMBILAN ini, seperti dapat berkonsultasi dengan konselor menyusui secara GRATIS, dan masih ada aktivitas lain yang bervariasi di setiap kota. “Mari bersama-sama kita dukung praktek menyusui di Indonesia, agar ibu menyusui dengan nyaman dimana saja, kapan saja sesuai keinginan bayi. Mari bersama-sama menggores sejarah Indonesia, menjadi saksi generASI anak Indonesia disusui secara langsung oleh ibunya!” ajak Mia pada seluruh masyarakat Indonesia.
(mdk/war)