Sambut Natal, umat lintas agama di Mojokerto berkomitmen jaga toleransi
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan, deklarasi damai ini sebagai bentuk sinergitas antara semua elemen masyarakat, Polri, TNI untuk bersama-sama menjaga kondusifitas jelang Natal 2017 dan tahun baru 2018 di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan komunitas lintas agama Mojokerto, Jawa tImur, menggelar deklarasi damai. Ini untuk menyamakan persepsi untuk menjaga situasi dan kondisi selama Natal dan Tahun baru 2018 supaya tetap kondusif.
Deklarasi damai FKUB Mojokerto, digelar di Aula Mapolres Mojokerto Kota, Senin (11/12) sore. Ada empat poin kesepakatan yang dituangkan dalam forum tersebut. Empat kesepakatan itu di antaranya menyatakan, akan selalu menjaga keharmonisan antar umat beragama, menjaga kebebasan antar umat beragama dengan saling menghormati dan menghargai pelaksanaan perayaan masing-masing agama.
Tidak akan melakukan tindakan yang menyinggung baik secara lisan maupun tulisan dan akan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama serta selalu menjaga kamtibmas yang aman dan damai.
Usai pembacaan ikrar damai, dilanjutkan penandatanganan deklarasi damai dalam rangka Natal 2017 dan tahun baru 2018, oleh masing masing perwakilan tokoh agama dan tokoh lintas umat beragama.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan, deklarasi damai ini sebagai bentuk sinergitas antara semua elemen masyarakat, Polri, TNI untuk bersama-sama menjaga kondusifitas jelang Natal 2017 dan tahun baru 2018 di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.
"Dengan kebhinekaan bisa menjaga toleransi antar umat beragama dan kita siap menjaga perayaan Natal dan tahun baru. Jika memang ada sweeping, itu tugas Polri untuk menjamin keamanan dan diperlukan koordinasi, komunikasi dan bersinergi segala sesuatu di Mojokerto ditangani bersama," kata AKBP Puji Hendro Wibowo, Senin (11/12).
Selama perayaan Natal dan tahun baru, semua harus saling menjaga demi Mojokerto supaya kondusif. Menurut Puji, untuk mendukung komitmen menjaga kondusifitas tersebut akan menerjunkan sebanyak 350 personel Polres Mojokerto Kota.
"Potensi kerawanan akan diminimalisir dengan tindakan kepolisian ditambah adanya operasi sikat semeru dengan sasaran premanisme, penyalahgunaan senpi, sajam dan handak, peredaran miras dan narkoba menjelang operasi lilin. Dengan tujuan kondusifitas di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota," ucapnya.