Sampah Berserakan di Jalan Padjajaran Pamulang, Diduga Dibuang pada Malam Hari
Sampah berserakan di Jalan Raya Padjajaran, tepatnya di sepanjang arena pacuan kuda Pamulang, Tangerang Selatan, dikeluhkan warga sekitar dan pengguna jalan. Sampah dalam karung dan plastik itu diduga dibuang pada malam hingga dini hari.
Sampah berserakan di Jalan Raya Padjajaran, tepatnya di sepanjang arena pacuan kuda Pamulang, Tangerang Selatan, dikeluhkan warga sekitar dan pengguna jalan. Sampah dalam karung dan plastik itu diduga dibuang pada malam hingga dini hari.
“"Sayang area adem jadi kumuh karena sampah yang berserakan yang sengaja dibuang oleh pengguna jalan," terang Ngadi, Ketua RW01, Pamulang Barat, Kota Tangsel, Senin (10/4).
-
Kapan Brantas Abipraya memulai pembangunan SPAM Regional Mebidang? Instalasi Pengolahan Air (IPA) Minum beserta JDU ini dilaksanakan secara bertahap oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara mulai 2018 hingga 2023.
-
Siapa yang meresmikan SPAM Regional Mebidang? SPAM inipun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan ditandai pemutaran tuas katup air dan penandatanganan prasasti(25/8).
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Apa yang dilakukan Kelurahan Rancabolang untuk mengelola sampah? Mereka pun membagikan kisahnya mengurai sampah dengan jumlah yang besar memakai media maggot. Berikut selengkapnya. Maggot Jadi Kunci Disampaikan Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan, selama empat tahun terakhir wilayahnya memang terbebas dari tumpukan sampah oraganik. (Gambar: bandung.go.id) Senjata utama untuk mengatasi hal itu dengan cara membudidayakan maggot untuk pengentasan sampah khususnya organik.
-
Apa yang dihasilkan dari pengelolaan sampah di TPST Kedungrandu? Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Randu Makmur Desa Kedungrandu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mampu meraup omzet hingga Rp140 juta per bulan dari hasil mengelola sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Ngadi sudah sangat gusar dengan tumpukan sampah di sepanjang arena pacuan kuda Pamulang. Berbagai upaya juga telah dilakukan, namun seperti tidak membuat kapok pelanggar yang sengaja membuang sampahnya di pinggir jalan.
"Begini penampakan setiap hari. Petugas kebersihan jadi punya kerjaan tambahan rutin di lokasi ini," jelas Ngadi.
Aktivitas pembuangan sampah di sepanjang jalan depan pacuan kuda Pamulang, biasanya terjadi pada malam hingga dini hari. Pelaku diduga sengaja membawa kendaraan untuk membuang sampah di lokasi yang sepi..
“Saat lokasi mulai gelap dan sepi, sekitar pukul 23.00 sampai menjelang subuh warga sudah mulai membuang sampah. Sebagian besar justru bukan berasal dari warga terdekat, karena pengurus lingkungan dan ibu-ibu kader sudah mendirikan bank sampah," ucapnya.
Khusus sampah rumah tangga, pengurus lingkungan telah bekerja sama dengan petugas kebersihan untuk mengambil ke rumah-rumah warga, meski masih ada sebagian kecil warga yang membandel.
"Kalau kita lihat di sini itu banyak sampah berupa sayuran busuk berkarung-karung diduga berasal dari oknum pedagang sayuran, termasuk sampah rumah tangga kemasan plastik pun banyak dibuang oleh oknum warga yang berasal dari arah selatan dengan memakai sepeda motor," ungkapnya.
Berbagai upaya juga telah dilakukan, termasuk pemasangan spanduk larangan buang sampah secara swadaya. Tulisan yang tertera pada spanduk-spanduk larangan buang sampah itu bahkan turut disertai kalimat sumpah serapah. Namun, hal itu tidak menghentikan pelaku.
"Sesekali teman-teman dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Tangsel juga melakukan piket malam dan menegur kepada warga yang tertangkap membuang sampah. Setiap pagi pun petugas kebersihan DLH juga mengambil sampah itu. Tapi, jangan mentang-mentang diambil lalu kita akan terus seenaknya buang sampah di jalan raya," tegasnya.
Ngadi mengharapkan supaya piket malam tidak hanya dilakukan sesekali tetapi dicoba dalam waktu seminggu secara rutin. "Pasti hasilnya akan berbeda," ucap dia.
(mdk/yan)