Sandiaga Gabung Prabowo Tapi Tolak Jadi Menteri: Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya
Apalagi saat itu, dia mendukung capres-cawapres pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sandi secara pribadi dirinya akan bergabung dengan presiden terpilih.
Sandiaga Gabung Prabowo Tapi Tolak Jadi Menteri: Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya
- Disebut Prabowo sebagai Kader Gerindra yang Disusupkan ke PPP, Ini Respons Sandiaga
- Sandiaga Beri Masukan ke Pimpinan PPP untuk Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
- Sandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
- Soal PPP Bergabung ke Prabowo-Gibran, Sandiaga: Kita Sangat Terhormat Jika Diajak
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahudin Uno merasa tahu diri dan tidak mau menjadi menteri di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nantinya.
Hal tersebut, dia sampaikan saat menjawab pertanyaan awak media, apakah mau menjadi menteri jika diminta langsung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui di acara WWF ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/5).
Sandi menerangkan alasannya menolak menjadi menteri di era presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurutnya sudah banyak orang-orang yang berkeringat di tim Prabowo-Gibran saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 waktu itu. Apalagi saat itu, dia mendukung capres-cawapres pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Sudah banyak yang lebih berkeringat daripada saya. Kemarin saya ada di Pak Ganjar dan rasanya sudah saatnya dari koalisinya Pak Prabowo tapi saya mendoakan yang terbaik, di mana pun kita berada, kita bisa berkontribusi," kata Sandi.
Mengenai sikap PPP nantinya akan mendukung Prabowo-Gibran, Sandi secara pribadi dirinya akan bergabung dengan presiden terpilih. Namun, untuk sikap partai PPP itu nantinya akan dirumuskan dari pimpinan Partai PPP di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) atau Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP.
merdeka.com
"Sikap saya pribadi bergabung dengan Pak Prabowo. Tapi sikap PPP akan dirumuskan pimpinan melalui prosesi mungkin Mukernas atau Rapimnas di tingkat jajaran pimpinan dan melibatkan semua DPW. Kalau saya menyarankan mendorong (untuk koalisi)," ujarnya.
merdeka.com
"Apalagi, kita ini sekarang enggak punya waktu sama sekali untuk bonus demografi kita ini, kan sangat sebentar lagi akan habis. Kita perlukan kesatuan dalam pembangunan kita dan kita harapkan semua baik yang ada di dalam pemerintahan atau di luar pemerintah itu, memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian Indonesia emas 2024," ujarnya.