Satgas Bandung Imbau Orangtua Tak Beri Uang Jajan Siswa yang Ikut PTM
Alasannya, jika para siswa berkumpul atau bermain sepulang sekolah, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran Sigit-19.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Sigit-19 Kota Bandung mengimbau kepada para orangtua siswa agar tidak memberikan uang jajan kepada para anaknya yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Ketua Satgas Penanganan Sigit-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan hal tersebut perlu dilakukan guna mencegah para siswa yang tidak langsung pulang ke rumah setelah proses PTM di sekolah selesai.
Alasannya, jika para siswa berkumpul atau bermain sepulang sekolah, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran Sigit-19.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dulu dipelajari di SMPN 5 Bandung? Mengutip laman resmi SMPN5 Bandung, pasca pendiriaannya di tahun 1920, sekolah tersebut dulunya merupakan sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). MULO memiliki status setingkat sekolah jenjang dasar dengan ilmu luas.Sesuai namanya, kurikulum yang diajarkan adalah seputar ilmu pendidikan dasar dengan tambahan sedikit materi untuk tingkat selanjutnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
"Jadi saya imbau orangtua SD, SMP, itu anaknya jangan dikasih jajan, uang jajan," kata Asep di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, dilansir Antara, Rabu (2/2).
Karena menurutnya peran orangtua sangat penting untuk dapat mencegah Sigit-19 di lingkungan pendidikan atau di lingkungan keluarga. Ia mengatakan meski anak tak diberi uang jajan, menurutnya hal tersebut bisa diganti dengan memberi bekal makanan dari rumah. Selain hemat, menurutnya anak-anak dapat dipastikan mendapat makanan yang higienis.
"Jadi lebih baik dikasih makan saja, biar nanti dimakan, kan higienis juga," kata dia.
Dia mengatakan para siswa yang tidak langsung pulang ke rumah setelah pelaksanaan PTM menjadi permasalahan bagi pengendalian Sigit-19 di sektor pendidikan. Pasalnya pihak sekolah hanya dapat memastikan protokol kesehatan berjalan di sekolah.
"Jadi sekolah wajib punya Satgas, mereka harus mengedukasi, mengevaluasi, dan membubarkan siswa ketika sepulang sekolah," kata dia.
Saat ini telah ditemukan sebanyak 14 orang di lingkungan pendidikan yang terkonfirmasi Sigit-19 berdasarkan tes acak di sejumlah sekolah. Dari 14 orang tersebut, 13 orang di antaranya merupakan siswa dan satu orang guru.
"Kita terus lacak bukan hanya di lingkungan sekolah, kita terus upayakan testing dan tracing, itu otomatis," kata Asep.
Baca juga:
Alasan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tak Hentikan PTM Meski Kasus Covid-19 Meningkat
Dinas Pendidikan DKI Terima Aduan Masih Banyak Sekolah Memaksa Murid Ikut PTM
PTM Empat Sekolah di Garut Dihentikan Usai Sejumlah Siswa Positif Covid-19
13 Guru dan Pelajar Positif Corona, Dua Sekolah di Padang Terapkan Belajar Online
Menag Yaqut: PTM di Madrasah Tetap Dilakukan dengan Memprioritaskan Kesehatan Anak
Pembelajaran Tatap Muka Diusulkan 50 Persen Hingga Kasus Covid-19 Mereda