Satgas Covid-19 Ungkap Kendala Testing di Daerah hingga Belum Mencapai Target
Kendati begitu, Satgas Covid-19 menyebut bahwa jumlah testing nasional di Indonesia sudah melebihi target yang telat ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau pemberlakuan testing terkait penanganan Covid-19 saat penerapan PPKM level 3 dan 4. Namun belum semua wilayah mencapai target pemberlakuan testing diberikan pemerintah pusat.
"Ada yang bisa mencapai 100 persen, namun ada juga yang mungkin capaiannya masih kurang dari 100 persen. Itu juga yang menjadi bagian evaluasi bagi Kementerian Kesehatan dan disampaikan kepada kepala pimpinan daerah," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (18/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
Dia menjelaskan ada beberapa kendala terkait peningkatan testing di luar Pulau Jawa. Salah satunya terkait jumlah alat terbatas.
"Jumlah PCR tidak akan mampu untuk menutupi target dari jumlah standar pemeriksaan yang diharapkan sehingga perlu adanya penambahan alat," ujar dia.
Kendala lainnya menurut Dewi, adalah faktor dari Sumber Daya Manusia (SDM). Keterbatasan SDM saat melakukan testing kasus Covid-19 membuat target di pelbagai wilayah belum tercapai.
"SDM masih menjadi salah satu tantangan dikarenakan shift dari pelaksanaan laboratorium untuk melaksanakan pemeriksaan ini tetap butuh orang secara bergantian. Nah terkadang juga jumlah SDM-nya masih terbatas di beberapa wilayah sehingga belum bisa dengan cepat memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Dewi.
Meski demikian, Dewi menyebut bahwa jumlah testing nasional di Indonesia sudah melebihi target yang telat ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
"Secara nasional saat ini sudah bisa melebihi standar yang WHO tetapkan. Nanti kalau kita break-down mulai terlihat di daerah-daerah mana, itu yang kita bilang harus kita bongkar, kita ulik datanya lebih detail lagi," tandasnya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
Baca juga:
Kemenkes Sebut Biaya PCR di Luar Jawa-Bali Lebih Mahal karena Faktor Transportasi
Alasan Kemenkes Tarif Tes PCR Rp900.000 di Awal Pandemi: Harga Komponen Masih Mahal
Penurunan Tarif PCR Sudah Melalui Evaluasi BPKP
Ragam Harga Tes PCR di Bandara Dunia, Termurah Ada di India Cuma Rp 114.000
Alasan Pemerintah Kenakan Uji Validitas Antigen Tarif Rp694.000
Kemenkeu Soal Aturan Uji Validitas RT Antigen: PNBP Justru Dibuat 0 Persen