Satgas Covid-19: Vaksin Nusantara Dikembangkan di Amerika & Uji Coba di Indonesia
Wiku berharap tim pengembangan vaksin Nusantara segera berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelesaikan sejumlah isu terkait uji klinis fase satunya.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan vaksin Nusantara gagasan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dikembangkan di Amerika Serikat.
“Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika dan diujicobakan di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (15/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Wiku berharap tim pengembangan vaksin Nusantara segera berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelesaikan sejumlah isu terkait uji klinis fase satunya. Temuan BPOM, ada sejumlah persoalan dalam uji klinis fase satu vaksin Nusantara.
Di antaranya, pembuatan vaksin Nusantara tidak steril. Selain itu, data keamanan vaksin Nusantara diganti peneliti dan ditemukan kejadian tidak diinginkan pada 20 dari 28 subjek penelitian.
“Diharapkan tim pengembangan vaksin Nusantara dapat berkoordinasi dengan baik kepada BPOM agar isu yang ada terkait vaksin ini dapat segera terselesaikan,” ujarnya.
Wiku menambahkan, pada prinsipnya, pemerintah mendukung pengembangan vaksin Covid-19. Dengan catatan, pengembangan tersebut memenuhi kriteria pembuatan vaksin.
“Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus mendapatkan izin dari BPOM terutama aspek keamanan, efikasi dan kelayakan. Selama memenuhi kriteria, pemerintah akan memberikan dukungan,” tandasnya.
Anggota DPR dan tokoh nasional mengikuti proses vaksinasi vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4). Proses pertama hari ini adalah mengambil sampel darah dari penerima vaksin.
Anggota DPR yang mengikuti adalah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena, serta anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu. Sementara itu juga hadir mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, agenda vaksinasi hari ini adalah pengambilan sampel darah. Sampel itu bakal diolah dan dijadikan vaksin yang akan dimasukkan tujuh hari berikutnya.
"Hari ini saya sudah mengambil sampel darah untuk diolah selama 7 hari untuk dijadikan vaksin Nusantara yang kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam 7 hari ke depan," ujar Dasco di RSPAD Gatot Soebroto.
Baca juga:
Peneliti Vaksin Nusantara: Kami Diaudit dan Diawasi Sesuai Standar
Peneliti Jelaskan Vaksin Nusantara Butuh Sampel Darah Penerima
Temuan BPOM Vaksin Nusantara Tak Steril, Satgas Sebut Harus Sesuai Standar WHO
Data Studi Klinik Fase 1 Vaksin Nusantara: 71,4% Subjek Alami Kejadian Tak Diinginkan
Temuan BPOM: Data Keamanan Vaksin Nusantara Diganti Peneliti