Satgas Sebut Kasus Covid Kembali Naik karena Euforia Vaksin dan Libur Paskah
Wiku menyampaikan data terbaru per 18 April 2021 bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 mingguan mencapai 14,1 persen, padahal pada pekan lalu kasus Covid-19 menurun 14 persen.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan peningkatan kasus positif dan tingkat kematian pasien pada pekan ini disebabkan menurunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Hal itu juga arena euforia masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi.
Selain itu, kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dampak libur perayaan Paskah pada 4 April 2021 juga menjadi penyebab kenaikan jumlah kasus Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Penambahan kasus positif dan kematian ini bisa terjadi karena dampak dari libur Paskah pada 4 April 2021 dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan yang mungkin terjadi karena euforia vaksinasi," kata Wiku dilansir Antara, Selasa (20/4).
Wiku menyampaikan data terbaru per 18 April 2021 bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 mingguan mencapai 14,1 persen, padahal pada pekan lalu kasus Covid-19 menurun 14 persen.
"Per 18 April, sangat disayangkan setelah mengalami penurunan pada minggu lalu, di minggu ini penambahan kasus positif dan kematian kembali meningkat," ujarnya.
Perkembangan kondisi pandemi ke tren negatif ini, ujar Wiku, perlu segera dihentikan agar tidak berkelanjutan di pekan berikutnya.
Dia berpandangan masyarakat perlu diberikan edukasi bahwa vaksinasi tidak mengeliminasi kemungkinan terpapar Covid-19. Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi risiko dan keparahan yang ditimbulkan dari infeksi virus corona
"Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan, meskipun sudah divaksinasi," ujarnya.
Menurut data yang dipaparkan Wiku, kenaikan kasus Covid-19 pada pekan ini paling banyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 2.276 kasus, kemudian Jawa Tengah 1.203 kasus, Riau meningkat 346 kasus, DKI Jakarta bertambah 346 kasus, dan Nusa Tenggara Timur meningkat 266 kasus.
Sedangkan untuk penambahan angka kematian karena Covid-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta yang meningkat 30 kematian, disusul Riau bertambah 21 kematian, Kalimantan Tengah meningkat 12 kematian, Banten bertambah 8 kematian, dan DI Yogyakarta meningkat 8 kematian.
Baca juga:
Vaksinasi Diharapkan Tidak Bikin Lengah, Masyarakat Harus Tetap Terapkan Prokes
Pemerintah Daerah Diminta Segera Vaksinasi Covid-19 Para Pekerja Seni
Satgas Sebut Varian Covid-19 B1617 Belum Ditemukan di Indonesia
Jawa Tengah Laporkan Kasus Sembuh Tertinggi pada 19 April 2021
Jawa Barat Sumbang Kasus Baru Covid-19 Terbanyak pada 20 April 2021