Satu warga tewas tertimbun longsor di Lereng Laru Karanganyar
Satu warga tewas tertimbun longsor di Lereng Laru Karanganyar. Dari hasil pemetaan, daerah rawan tanah longsor ada di sekitar 48 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Karanganyar. Rawan longsor antara lain Kecamatan Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Bandabuntung, Seloromo, dan Metesih.
Bencana tanah longsor kembali melanda rumah warga di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Banaran Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar. Peristiwa itu mengakibatkan satu korban tewas dan dua lainnya luka-luka.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan kejadian bencana tanah longsor di Dusun Banaran Desa Plosorejo tersebut terjadi pada Jumat (2/12), sekitar pukul 21.30 WIB.
"Korban meninggal Catur (21), sedangkan dua korban luka berat Paikem (52) dan Harso Wiyono (55)," kata Nugroho. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (3/12).
Tim SAR dan masyarakat telah mengevakuasi korban. Masyarakat yang mengalami luka-luka dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo. Nugroho mengatakan Desa Plosorejo di luar pantauan pemetaan daerah titik rawan longsor. Tebing di atas rumah korban merupakan ladang yang ditanami sayuran.
"Kondisi ladang sayuran gundul, sehingga saat terjadi hujan waktu cukup lama memudahkan air masuk ke dalam tanah, dan menyebabkan rawan longsor," kata Nugroho.
Dia mengatakan, sebelum kejadian, warga awalnya mendengarkan gerakan tanah dengan suara keras, dan beberapa menit kemudian ada yang teriak meminta tolong.
"Korban meninggal ini, hanya terlihat kakinya saja saat ditemukan oleh warga." katanya.
Satu warga yang meninggal dunia karena seluruh tubuhnya tertutup material longsoran. Saat kejadian, korban sedang tertidur pulas. Sedangkan dua korban lain, berteriak minta tolong warga dan mengalami luka patah tulang.
Ia mengatakan kondisi kemiringan tanah di lokasi kejadian, sekitar 70 derajat, sangat curam, dan tidak ada tanaman keras atau pohon sehingga potensi longsor.
Namun, warga telah melakukan kerja bakti membantu menyingkirkan longsoran material dari rumah korban. Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat lebih waspada terutama pada musim ekstrem seperti saat ini. Masyarakat juga diminta memfungsikan kembali alat komunikasi kentongan untuk pemberitahuan terhadap warga jika terjadi hujan deras berlangsung cukup lama.
Ia mengatakan, dari hasil pemetaan daerah rawan tanah longsor ada di sekitar 48 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Karanganyar. Rawan longsor antara lain Kecamatan Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Bandabuntung, Seloromo, dan Metesih.
Oleh karena itu, pihaknya sudah menyiapkan anggotanya BPBD untuk selalu memantau di daerah dianggap rawan bencana tersebut. Masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap bencana tanah longsor dan banjir.