SBY serahkan ribuan dokumen rahasia negara ke ANRI
Penyerahan itu dilakukan di Istana Bogor usai SBY melakukan perjalanan dari Yogyakarta.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sore ini menyerahkan sekitar 2.688 dokumen rahasia negara kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penyerahan itu dilakukan di Istana Bogor usai SBY melakukan perjalanan dari Yogyakarta.
"Tanggung jawab saya sebagai kepala negara. Dengan dokumen yang jadi bagian dari saudara. Ini harus mulai kami lakukan, kami jalankan administrasi modern, di sebuah negara modern," ujar SBY di Istana Bogor, Jakarta, Jumat (17/10).
Selama dua periode memimpin, tanggung jawab kepada rakyat lebih berat. Kebijakan-kebijakannya akan menjadi sejarah jika dijadikan rujukan karya ilmiah.
"Sehingga jika harus dibuat penulisan dan sejarah, disertasi dan tesis, dokumen itu ada," ujarnya.
SBY percaya ANRI merupakan lembaga resmi pemerintah yang diamanahkan dan dipercayakan untuk mengelola dokumen-dokumen rahasia negara ini. "Saya harap pertanggungjawaban jelas, saya harap pimpinan ANRI bisa gunakan sebaik-baiknya. Kita gunakan tradisi baik, insya Allah ada sukses yang mulia dan bermartabat dari saya ke Presiden Jokowi. Maka bersamaan, menyerahkan dokumen negara, pada arsip nasional kepada ANRI," jelasnya.
Penyerahan ini disaksikan Setkab Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi dan Kepala ANRI Mustari Irawan langsung, 2.688 dokumen itu diserahkan SBY. Penunjukan penyerahan dokumen negara ini guna menghindari kasus seperti Supersemar tidak terulang lagi.
Berikut daftar arsip yang akan diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI):
1. UU, AMPRES, PERPPU, KEPPRES Grasi, Ekstradisi, Naturalisasi. Total: 230 buku+CD
2. Semua Peraturan Pemerintah. Total: 220 buku + softcopy
3. Perpres, Keppres Ratifikasi, Keppres Pembentukan Tim/Panitia, Perjalanan Luar Negeri. Total: 140 buku+softcopy
4. Keppres pejabat negara, pejabat struktural/fungsional, Surat Presiden tentang Gelar,Tanda Jasa dan TNI/Polri. Total:306 buku+softcopy
5. Semua Instruksi Presiden. Total 55 buku+softcopy
6. Ratifikasi Perangkat Hukum dan Perjanjian Internasional. Total (+point7): 605 buku+sofcopy
7. Memorandum of Understanding dengan Negara Lain. Total (+point 6): 605 buku+softcopy.
8. Agreement di lingkungan ASEAN dan di luar ASEAN. Total (+point6,7): 605 buku+sofcopy
9. Surat resmi Presiden untuk kalangan luar negeri, Credential dan surat Tauliyah. Total: 80 buku.
10. Surat tidak resmi Presiden untuk kalangan dalam/luar negeri.
11. Pidato Presiden di dalam negeri/luar negeri, verbatim serta kebijakan dalam pidato Presiden. Total: 231 buku+softcopy
12. Naskah resmi RPJM, RKP, APBN & APBNP serta realisasi APBN. Total: 205 buku.
13. Dokumen khusus (Helsinki Agreement, Geneva, CTF, MP3EI 5 dll). Total: 10 buku+softcopy(Helsinki) + yang lain dalam pencetakan
14. Himpunan Pidato Presiden SBY. Total: 245 buku.
15. Buku Tematik Presiden SBY. Total: 28 tema 140 buku+softcopy +1tema:
16. Sertifikat penghargaan/award untuk Presiden SBY dari dalam dan luar negeri. Total: 5 buku+softcopy+fisik
17. Terjemahan Pidato Tamu Tamu Negara.
18. Pidato tuan rumah negara kunjungan Presiden.
19. Tulisan Presiden di Media masa. Total: 5 buku+softcopy
20. Wawancara Presiden SBY. Total: 9 buku+softcopy+ seluruh rekaman audio keterangan pers Presiden SBY
21. Kumpulan Foto Dokumentasi Kegiatan Presiden SBY. Total: 212 buku
22. Rekaman Video Kegiatan Presiden. Total: dalam proses penggandaan dari Master Video
23. Foto-foto panel yang berada disemua istana-istana Presiden
24. Risalah Sidang Kabinet. Total: 41 buku
25. Jadwal Kenegaraan Presiden SBY selama 10 tahun. Total: 20 buku
Baca juga:
Jadi presiden, Jokowi diminta contoh SBY bukukan kinerjanya
SBY bikin LPJ agar mudah diingat bangsa Indonesia
Hatta minta Jokowi lanjutkan capaian ekonomi pemerintahan SBY
Bekas tempat tinggal SBY di Akmil jadi Museum Paviliun 5
Pesan Wamen PU pada Jokowi, masih banyak yang harus dibangun
Hingga akhir rezim SBY, belum semua kontrak tambang diamandemen
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.