Terungkap, SYL Belum Bayar Tagihan Rp1 M Saat Jalan-Jalan Ke Spanyol Bareng Keluarga
Hingga kini, belum ada bayaran dari Kementerian Pertanian (Kementan)
Hal itu diungkapkan Harly ketika jadi saksi
Terungkap, SYL Belum Bayar Tagihan Rp1 M Saat Jalan-Jalan Ke Spanyol Bareng Keluarga
Pemilik Agen Travel Suita Tour, Harly Lafian mengaku eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) belum membayar perjalanan dinas bareng keluarganya ke Spanyol.
Hal itu diungkapkan Harly ketika jadi saksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL dkk di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Harly mulanya merinci anggota keluarga SYL yang ikut bepergian dinas ke Spanyol.
“Kalau terakhir, setahu saya cuma ibu (istri SYL, Ayun Sri Harahap) saja sama para dirjen saja kalau tidak salah,” ujar Harly di ruang sidang.
Ia pun membeberkan biaya perjalanan tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Namun hingga kini kata Harly belum ada bayaran tersebut dari Kementerian Pertanian (Kementan).
“Rp1 miliar itu belum dibayar sama sekali?” tanya hakim ketua Rianto Adam Pontoh.
“Belum,” ungkap Harly.
“Sama sekali belum dibayar?” tanya Rianto.
“Sama sekali belum dibayar dan kami sudah tagihkan yang dituju sampai sekarang tidak pernah membalas WA saya,” sebut Harly.
“Saudara pernah enggak meminta secara resmi surat daftar tagihan invoice Suadara arahkan ke kementerian?” tanya Rianto.
“Saya sudah pernah bikin surat kirim ke kementerian tapi belum, tidak ada tanggapan sama sekali,” ujar Harly.
“Saudara pernah enggak bapak (SYL) datang sendiri!?” tanya Rianto.
“Selama itu saya cuman pernah satu kali dipanggil, satu kali datang meeting untuk menanyakan, meeting dengan banyak orang saya kurang ngerti siapa-siapa juga untuk menanyakan tentang perjalanan saja. Setelah itu, tidak pernah ada lagi komunikasi,” kata Harly.
Di moment itu juga, Harly meminta majelis hakim agar SYL dapat segera membayar tagihan perjalanan tersebut.
Rianto yang mendengar, memastikan agar hak Harly dapat diganti jajaran Kementerian Pertanian saat ini disebut mesti menyelesaikan pembayaran biaya perjalanan dinas ini.
“Saya hanya secara moral saja menyampaikan bahwa (negara) jangan seperti itu kan gitu, ini pelaku usaha. Pak Sekjen nya juga ada, mungkin didengar oleh sekjen yang baru atau Plt-nya atau siapa tolong diselesaikan lah ini,” pungkas Rianto.