SD di Gianyar tak punya siswa baru, kelas VI hanya ada satu murid
padahal dulunya SD ini terfavorit, namun kini hanya memiliki 25 murid.
Sekolah Dasar 2 di Keramas, Gianyar, Bali ini, hingga masuk awal sekolah belum memiliki siswa baru. Tidak adanya siswa baru yang mendaftar di sekolah ini dimungkinkan akibat minimnya sarana dan prasarana pendukung sekolahan.
Satu ruang kelas yang dikhususkan untuk kelas 1 terlihat kosong. Bahkan debu di meja kayu berwarna coklat masih menempel saat wartawan mengusap. Ironis memang, padahal untuk proses belajar mengajar di sekolah ini cukup strategis, serta jauh dari kebisingan.
Dari penuturan sejumlah guru dan penduduk setempat, SD ini dulunya terfavorit di Desa Keramas. Namun saat ini, kondisinya hampir di setiap kelas terlihat siswanya dapat dihitung dengan jari. Untuk kelas VI hanya terdapat seorang siswi jadi penghuni kelas.
"Sebenarnya ada satu siswa yang mendaftar. Namun belum datang. Mungkin orang tuanya masih ragu," ungkap Kepala Sekolah SD 2 Keramas Gusti Putu Kencana, Senin (11/7).
Diakui, jika dalam beberapa tahun terakhir ini, sekolah ini memang semakin terpuruk. Namun sempat ada peningkatan dalam dua tahun terakhir. Kini Jumlah keseluruhan siswanya hanya 25 murid. Kelas VI hanya satu anak, kelas V 8 anak, kelas IV tiga anak, kelas II 7 anak dan kelas I belum ada siswa.
"Dari jumlah ini, malah kebanyakan dari anak-anak pendatang. Penduduk setempat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah ini minim," tambahnya.
Keraguan orang tua siswa menyekolahkan anaknya di tempat ini, baginya cukup beralasan. Karena minimnya fasilitas seperti perpustakaan dan sarana olahraga. Selain itu tenaga pengajar terbatas serta kondisi gedung sekolah juga mulai memprihatinkan.
Bahkan satu siswa di kelas II, terpaksa pindah ke sekolah lain di tahun ajaran baru ini. Karena tidak ada guru agama. Padahal dari sisi kualitas, orang tua siswa mengaku sangat senang dengan perkembangan anaknya.
"Sebenarnya saya senang menyekolahkan anak di sini. Terpaksa saya pindahkan karena tidak ada guru agama Islamnya," terangnya.
Menyikapi kondisi ini,pemerintah daerah diharapkan memberikan perhatian dengan pemenuhan fasilitas yang belum ada. Demikian juga kepada penduduk di sekitar, diharapkan ikut mendukung dengan mempercayakan anaknya sekolah di SD setempat.