Sebelum mutilasi, Brigadir Petrus sempat main sama dua anaknya
Usai membunuh anaknya tidak nampak rasa bersalah dari Brigadir Petrus.
Kasus mutilasi yang dilakukan anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus (27), terhadap dua anak balitanya, F (5) dan A (3), mengejutkan warga Melawi. Beberapa saat usai kejadian, warga sempat beramai-ramai mendatangi kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi.
Sejak Jumat (26/2) kemarin, garis polisi telah dipasang di rumah dinas Petrus. Berdasarkan pantauan, pagi tadi, kediaman Petrus terlihat sepi. Terlebih lagi, pasca hujan deras mengguyur Melawi. Namun demikian, terlihat warga sekitar masih memperbincangkan peristiwa itu.
Sebelum warga tahu telah terjadi pembunuhan di rumah Brigadir Petrus, Kamis (25/2) jelang tengah malam, sempat terdengar teriakan istri Petrus, Windri, dari dalam rumah itu.
"Terdengar teriakan meminta tolong dari dalam rumah Pak Petrus. Seperti suara istrinya," kata salah seorang warga sekitar, Ali Murtado, kepada wartawan yang menemuinya di Melawi, Sabtu (27/2).
Beberapa saat kemudian, katanya, suasana kembali hening. Tak lama berselang, dalam kondisi telanjang dada Brigadir Petrus keluar rumah dan terlihat berbincang dengan sesama anggota kepolisian. Dari perbincangan itu terdengar Petrus telah membunuh kedua anaknya. Ali pun datang menghampiri Petrus.
"Saya sempat ajak ngobrol (Petrus Bakus). Kalau saya lihat, dia terlihat seperti biasa saja. Saya lihat juga dia perilakunya baik saja sama anak-anaknya. Sekitar setengah jam kemudian, datang anggota polisi lainnya," ujar Ali.
Bahkan, menurut Ali, sebelum pukul 00.00 WITa malam waktu setempat, Petrus masih saja terlihat bermain bersama anak-anaknya di depan rumah dinasnya. Namun suasana itu berubah drastis, memasuki Jumat (26/2) dini hari.
"Kalau tidak ada teriakan istrinya, mungkin kami tidak tahu apa yang sudah terjadi," ungkap Ali.
Seperti diketahui, warga Melawi di Kalimantan Barat dibikin geger pembunuhan yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi. Dia tega menghabisi nyawa dua anaknya yang masih balita, Jumat (26/2), dengan cara memutilasi. Kini Petrus dimasukkan ke sel Polres Melawi.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WITA dini hari tadi, di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, kecamatan Nanga Pinoh.
Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya, dia bertemu Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.
Namun Windri terkejut setelah dia melihat ke dalam kamar, menemukan dua anaknya, F (5) dan A (3), tewas terbunuh dengan cara dimutilasi. Windri pun bergegas keluar rumah, melapor dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya.
"Kejadian itu benar. Pelaku memberitahu istrinya, bahwa anak-anaknya sudah meninggal. Sekarang pelaku sudah diamankan di markas Polres Melawi," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/2).
Arianto menerangkan, di lokasi kejadian, kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saksi-saksi diperiksa intensif oleh kepolisian di Polres Melawi," ujar Arianto.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang diminta Sahroni kepada polisi terkait kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. “Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,” ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
Baca juga:
Disorot publik, kasus Brigadir Petrus jadi perhatian Polda Kalbar
2 Anak korban mutilasi Brigadir Petrus dimakamkan 1 liang lahat
Pembunuh sadis ngaku dapat bisikan gaib, benar atau hanya alibi?
2 Jenazah balita korban mutilasi bapak sendiri segera dimakamkan
Mutilasi 2 anak sendiri, Brigadir Petrus terancam dipecat
Mutilasi 2 balitanya, kejiwaan Brigadir Petrus diperiksa tim khusus
Mutilasi 2 anak sendiri, Brigadir Petrus dijerat pasal berlapis