Sebelum tikam 8 warga Bandung, Azis jalan-jalan sambil bawa pisau
Sebelum tikam 8 warga Bandung, Azis jalan-jalan sambil bawa pisau. Aparat kepolisian menduga pemuda berinisial MAG alias Azis nekat menikam sejumlah warga di Jembatan Tol Batureungat Kelurahan Cigondewah Kaler, Kota Bandung, sedang mengalami depresi. Sebelum menusuk warga, pelaku memang membawa pisau.
Aparat kepolisian menduga pemuda berinisial MAG alias Azis nekat menikam sejumlah warga di Jembatan Tol Batureungat Kelurahan Cigondewah Kaler, Kota Bandung, sedang mengalami depresi. Sebelum menusuk sejumlah warga, pelaku nampak seperti pejalan kaki lainnya.
"Kebetulan saja di Bandung juga ada di Cigondewah kelihatannya juga orang depresi karena TKP-nya juga bukan di rumahnya, dalam artian bukan di kampungnya. Dia juga orang jalan-jalan gitu. Dia juga bawa pisau juga tahu-tahu menyerang warga setempat," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono di kantornya, Rabu (14/12).
Awi memastikan, pemuda berusia 19 tahun tersebut tidak terkait dengan penyerangan terhadap sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Nusa Tenggara Timur. Pelaku saat ini sudah mendekam di rumah tahanan dan akan menjalani tes kejiwaan.
"Sekarang tersangka sudah diamankan dan tentunya dilakukan pemeriksaan psikologi menentukan kejiwaan yang bersangkutan," lanjut mantan Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan Polda Metro Jaya ini.
Sebelumnya, pria berinisial MAG tiba-tiba mengamuk dan menikam delapan orang. Aksi brutal yang dilakukan pemuda 19 tahun ini menyebabkan satu orang korban, Asep Odang Sutisna tewas. Asep meregang nyawa akibat hujaman senjata tajam.
Penyerangan brutal MAG dilakukan di Jembatan Tol Batureungat Rw03 Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Selasa (13/12) pukul 17.00 WIB.
"Penusukan terhadap delapan orang ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/12) malam.
Baca juga:
Polisi pastikan tak ada keterkaitan penusukan di NTT dan Bandung
Polisi akui tak mudah cari provokator penyerangan Polsek Sabu Barat
Pelaku penyerangan 7 siswa SD baru tiba di NTT akhir November lalu
Saat kantornya diserang massa, Kapolsek Sabu Barat sedang berobat
Penikam 8 warga Bandung pernah tusuk orangtuanya
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.