Sebuah Desa di Tepi Danau Toba
Memandang keindahan Danau Toba ditemani rintik hujan, Sabtu (10/12). Persisnya dari Desa Meat. Desa yang masuk dalam kawasan destinasi pariwisata super prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Memandang keindahan Danau Toba ditemani rintik hujan, Sabtu (10/12). Persisnya dari Desa Meat. Desa yang masuk dalam kawasan destinasi pariwisata super prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Desa Meat berada persis di tepi Danau Toba. Kira-kira jaraknya sekitar 10 meter dari Bandar Udara Silangit, Kabupaten Toba. Wisatawan pun dimanjakan dengan bukit saat menuju ke sana.
-
Apa yang istimewa dari Danau Toba? Danau Toba seluas 1.130 km2 dalah danau vulkanik terbesar.
-
Apa yang ditawarkan oleh Danau Toba sebagai tempat wisata di Medan? Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan menjadi daya tarik utama di Medan. Destinasi ini menawarkan keindahan alam yang memukau, aktivitas air, dan kehidupan kultural Batak. Pengunjung dapat menikmati perahu tradisional, bersantai di tepi danau, atau menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
Desa Meat menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah. Ditambah udara sejuk. Berdasarkan catatan hingga Desember 2022, setidaknya ada 200 Kepala Keluarga (KK) di desa itu. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan perajin ulos.
Fatar Marpaung, salah satu staf dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba mengungkap, Desa Meat menyimpan potensi wisata yang luar biasa.
Tak hanya Danau Toba, tapi juga ada Pantai Simanjuntak, Desa Wisata Adat Ragi Hotang. Desa Meat juga memiliki keunggulan dari kerajinan ulos. Umumnya, para perajin adalah kaum perempuan.
"Di sini menyajikan kekayaan alam. Misalnya pematang sawah bertingkat, pada masa tanam seretak tampak hijau secara tersusun pada saat panen menguning, menjadi potret sangat menarik bagi wisatawan," kata dia Sabtu (10/12).
Namun, belum banyak pengunjung dan wisatawan yang menyambangi. Hanya pada momen-momen tertentu saja Desa Meat dibanjiri wisatawan. Misalnya, pada perayaaan Natal dan Tahun Baru.
"Menurut pengamatan kami paling ramai hari-hari besar Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Direktur Pemasaran Nusantara Deputi Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono menambahkan, Pemerintah saat ini sedang berupaya mengembangkan potensi wisata di Desa Meat.
"Beberapa paket ditawarkan kepada wisatawan. Yang paling menarik, menikmati keindahan Danau Toba langsung dari Desa Meat. Wisatawan juga sekalian melihat rumah adat dan pembuatan ulos. Di sini khas sekali ulos," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)