Sebulan mati lampu 19 kali, RSUP dr Sarjito protes ke PLN
Jika listrik padam saat operasi berjalan bisa membahayakan keselamatan pasien.
Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sarjito mengeluhkan seringnya pemadaman listrik sepanjang Maret 2016. Dalam satu bulan saja sedikitnya sudah terjadi pemadaman listrik 19 kali.
Kepala bagian hukum dan Humas RSUP Dr Sarjito Trisno Heru Nugroho menegaskan, pemadaman yang terlalu sering itu mengganggu pelayanan medis seperti operasi yang dilakukan tim dokter.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
"Catatan kami ada 19 kali pemadaman, dari 19 itu ada 11 kali mati listrik yang terjadi dalam satu hari, pada tanggal 1 Maret 1 kali, 14 Maret 11 kali, 15 Maret 4 kali kemudian tanggal 31 Maret 3 kali," katanya pada wartawan, Kamis (7/4).
Meski memiliki genset, pemadaman listrik tetap mengganggu. Sebab jeda antara listrik mati dengan menyalanya genset sekitar lima detik.
"Lima detik itu kelihatannya sedikit, tapi kalau proses operasi lima detik itu bisa bikin nyawa hilang," ungkapnya.
Dia menegaskan, semua alat medis yang digunakan untuk operasi tergantung listrik. Jika listrik padam saat operasi berjalan bisa membahayakan keselamatan pasien. Dia mencontohkan kejadian saat 31 Maret 2016. Saat itu tengah dilangsungkan operasi jantung. Operasi jantung bisa memakan waktu hingga 7 jam.
"Selama itu fungsi jantung digantikan alat yang bergantung listrik kalau lalu tiba-tiba mati bagaimana?" tambahnya.
Heru menyayangkan pemadaman listrik yang rutin terjadi. Apalagi tidak pernah ada pemberitahuan dari PLN terkait rencana pemadaman.
"Pertama jelas berkaitan dengan hidup seseorang. Kita bisa dikomplain pasien, karena itu kami mohon pelayanan publik diperhatikan agar tidak sering mati listrik," ucapnya.
(mdk/noe)