Segudang masalah penerbangan, dari bandara buruk sampai pilot
Tidak dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir jasa angkutan udara laris manis di dalam negeri.
Kesibukan terlihat jelas hampir di semua terminal yang ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. Calon penumpang pesawat terlihat hilir mudik membawa trolly berisi tas dan perlengkapan lain.
Petugas keamanan bandara tak pernah terlihat istirahat atau berhenti memeriksa barang bawaan calon penumpang. Antrean panjang calon penumpang selalu terlihat di loket check in.
Tidak dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir jasa angkutan udara laris manis di dalam negeri. Semakin banyak orang Indonesia yang memilih bepergian menggunakan burung besi ketimbang angkutan darat ataupun laut. Salah satu alasannya, kemampuan ekonomi masyarakat yang meningkat dan daya beli yang semakin kuat.
Ada faktor lain turut berperan mengangkat angkutan udara menjadi primadona transportasi saat ini. Harga tiket pesawat tak lagi semahal dulu dan bisa dijangkau masyarakat. Banyak maskapai menawarkan penerbangan murah untuk menarik minat masyarakat. Tidak heran jika kini suasana bandara penuh sesak dan terlihat kumuh lantaran banyak orang
"Suka tidak suka, dulunya orang gunakan angkutan darat dan laut, sekarang bergeser ke udara. Pesawat lebih cepat, terjangkau, apalagi lebih bisa terjamin keselamatannya, tentu ini (jumlah penumpang) akan terus naik," ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan beberapa waktu lalu.
Bisnis industri penerbangan nasional memang tengah terbang tinggi. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pengguna jasa penerbangan naik 19 persen per tahun. Sejalan dengan tingginya permintaan akan jasa penerbangan, akhirnya muncul banyak maskapai penerbangan baru di tengah eksistensi maskapai yang sudah ada.
Maskapai penerbangan asing pun berbondong-bondong masuk ke industri penerbangan Indonesia. Salah satu alasannya, potensi pasar penerbangan nasional yang sangat besar.
Di balik geliat pertumbuhan bisnis penerbangan yang tinggi, terselip segudang permasalahan. Tingginya pertumbuhan bisnis penerbangan tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur dan faktor penunjang lainnya.
Asosiasi maskapai penerbangan Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) punya catatan permasalahan dalam dunia penerbangan nasional. Sejauh ini, Jakarta masih jadi urat nadi industri penerbangan domestik. Hampir 50 persen penerbangan nasional berasal dari Jakarta.
"Masalahnya, bandara tidak siap dengan pertumbuhan penumpang dan penambahan frekuensi penerbangan. Akibatnya, di saat maskapai mau menambah frekuensi penerbangan sudah tidak bisa lagi dan dibatasi. Padahal penumpang makin banyak," ujar Sekretaris Jenderal INACA Teuku Burhanuddin kepada merdeka.com, Jumat (6/12).
Bicara soal kondisi bandara di Indonesia, maskapai penerbangan langsung fokus pada kondisi Bandara Soekarno Hatta yang menyita perhatian lantaran sudah terlalu sibuk dan padat, hingga mirip terminal bus yang dipenuhi angkutan dan penumpang.
"Kita lihat kelemahan radar, kurangnya apron, runway, dan belum maksimalnya pengembangan bandara," katanya.
Permasalahan juga terlihat dari infrastruktur pendukung penerbangan. Bukan rahasia lagi jika beberapa bandara di Indonesia kerap mengalami mati radar dan listrik padam, Imbasnya jelas, penerbangan menjadi terganggu.
Menurut Burhanuddin, pengelola penerbangan harus mengikuti kemajuan teknologi dalam dunia penerbangan. "Kemajuan teknologi harus diikuti, kalau tidak akan sulit. Yang terjadi saat ini memang belum, termasuk SDM yang mengelola. alat perlu diupdate," imbuhnya.
Masalah keselamatan juga tak bisa dilepaskan dari penerbangan. Itu adalah yang utama dan harus diperhatikan. Sejauh ini, kata dia, penerbangan Indonesia memang belum zero accident.
Artinya, kecelakaan pesawat masih terjadi meski maskapai penerbangan mengaku telah berupaya menekan angka kecelakaan. Dia tidak sependapat jika aksi ekspansi maskapai jor-joran membeli pesawat, justru melupakan faktor keselamatan.
"Semua maskapai tidak ingin ada kecelakaan, segala cara pasti diupayakan. Memang tidak sempurna, tapi kalau dikatakan melupakan aspek keselamatan saya tidak setuju," tegasnya.
Masalah lain dalam dunia penerbangan adalah ketersediaan pilot yang berkualitas. Diakui Burhanuddin, stok pilot berkualitas masih terbatas di maskapai -maskapai penerbangan. "Masih kurang pilot yang berkualitas. Kalau yang pilot-pilot baru lulus sih banyak," imbuhnya.
Dari pihak pemerintah, Kementerian Perhubungan tidak membantah adanya segudang masalah dalam penerbangan dalam negeri. Yang memang menjadi sorotan tajam saat ini adalah kondisi bandara yang semrawut dan crowded.
Setiap enam bulan sekali, Kementerian Perhubungan mengevaluasi dan memberikan penilaian atas kondisi bandara-bandara yang beroperasi di Indonesia. "Yang kita nilai utamanya soal pelayanan ke masyarakat. Mulai dari pelayanan informasi, ketersediaan trolly, tempat duduk, kebersihan toilet dan lain-lain," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan kepada merdeka.com.
Namun, pihaknya tidak setuju jika kondisi beberapa bandara di Indonesia disamakan dengan terminal bus yang crowded dan terlalu semrawut. Dengan pelbagai upaya perbaikan, pihaknya mengklaim pengelolaan bandara kini semakin baik. "Sebenarnya tidak semua dikeluhkan seperti terminal," katanya.
Soal kondisi bandara yang crowded, pemerintah pasang badan. "Di luar negeri juga seperti itu, penuh dan sibuk. Kembali lagi soal tingkat disiplin mematuhi ketentuan. Ada tata tertib di bandara yang juga harus dipatuhi penumpang," katanya.
Baca juga:
Saat delay, maskapai kerap lupa beri ganti rugi
Soal Bandara Halim, Ahok sebut ibarat kuda dipakai bajak sawah
Jokowi setuju bandara dipindah ke Halim Perdanakusuma
5 ketidaksiapan Bandara Halim tampung penerbangan komersial
Bandara Halim dipaksakan jadi penampungan penerbangan komersial
-
Mengapa penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati? Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6
-
Bagaimana cara penghuni Kelapa Gading mencapai Bandara Soekarno-Hatta? Lokasi kawasan ini pun sangat strategis dengan akses tol yang langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Siapa yang meresmikan Bandara Husein Sastranegara sebagai rute penerbangan komersial dan sipil? Satu tahun kemudian, pemerintah meresmikan Bandara Husein Sastranegara sebagai rute penerbangan komersih dan sipil, ditandai dengan didirikannya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Siapa sopir truk yang menjadi tersangka kecelakaan di Gerbang Tol Halim? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.