Sehari sebelum membunuh, pelaku mencuri Rp 3,2 juta di rumah pensiunan TNI AL
Kemudian pelaku kembali lagi pada Kamis malam. Setelah pelaku mengetuk pintu, korban sempat menanyakan alasan mengapa kembali ke kediamannya. Saat itu juga pintu rumah didorong, lantaran pelaku melihat ada uang di atas meja ruang tamu senilai Rp 200 ribu.
Supriyanto (20), pembunuh Hunaedi pensiunan TNI AL (83), akhirnya ditangkap polisi. Pelaku ditangkap dini Kamis dini hari pukul 01.00 WIB.
Pengakuan pelaku dari pemeriksaan sementara, peristiwa di kawasan Pondok Labu itu bermula dari perampokan.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Untuk saat ini modus operandinya perampokan," tutur Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
Pelaku mencari korbannya secara acak. Sehari sebelum peristiwa itu, Supriyanto juga mencuri di kediaman Hunaedi.
"Pelaku mencoba mendekati pemilik rumah dengan berpura-pura bertanya alamat rumah di sekitar Pondok Labu. Sambil mapping sasaran. Tidak berapa lama, dia melihat kelengahan karena korban sedang menyapu dan istrinya posisi di belakang," jelas dia.
Pelaku kemudian mencoba masuk melalui pintu samping rumah dengan melompat pagar terlebih dahulu. Dia kemudian menemukan dompet korban dan menggasak uang tunai senilai Rp 3,2 juta.
"Setelah diambil, pelaku pergi. Kemudian esok harinya pelaku berpikir dalam dompet itu masih ada duitnya. Kembalilah lagi pada Kamis jam 18.00 WIB mendatangi rumah itu pura-pura bertamu," kata Indra.
Setelah mengetuk pintu, korban menanyakan alasan mengapa pelaku kembali ke kediamannya. Saat itu juga pintu rumah didorong lantaran melihat adanya uang di atas meja ruang tamu senilai Rp 200 ribu.
"Langsung diambil dan ada perlawanan korban dengan memegang tangan pelaku. Pelaku melawan dengan mendorong dan membenturkan. Korban kembali mencegah dengan menutup agar tidak bisa lewat dan pelaku menusuk pisau ke dada 1 kali dan tangan 1 kali. Korban kemudian tersungkur," beber Indra.
Pelaku kemudian melarikan diri setelah istri korban keluar rumah meminta pertolongan. Hanya saja, upayanya itu terekam oleh salah satu CCTV yang ada sehingga pengejaran polisi cukup terbantu.
"CCTV kita dapat dengan kerjasama POM TNI AL. Maka akhirnya bisa kita ungkap," Indra menandaskan.
Reporter: Nanda Prananda Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pembunuh pensiunan TNI AL di Cilandak diciduk saat hendak tawuran
Demi beli narkoba, Nomo merampok dan memerkosa guru SMP
Kabur ke Jateng usai bunuh sopir GO-CAR, Hengki ganti nama jadi Hendri
Peran Hengki, jerat leher sopir GO-CAR pakai tali tambang hingga tewas
Polisi ringkus pembunuh pensiunan TNI AL di Cilandak
Istri driver GO-CAR bersyukur polisi tembak mati pembunuh suaminya
Ciri-ciri pembunuh purnawirawan TNI AL: Rambut gondrong, tubuh kurus