Sejak Januari 2019, 42.740 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar
Menurut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan, catatan Karhutla saat ini cenderung kecil. Persebaran di 24 provinsi lebih banyak terjadi di hutan mineral dibandingkan hutan gambut.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap sejak Januari 2019 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 42.740 hektar. Paling besar terjadi di Provinsi Riau.
Menurut data KLHK, di Riau, 27.683 hektar terjadi kebakaran hutan dan lahan. 25.952 terjadi di hutan gambut dan sisanya di hutan mineral.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
Menurut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan, catatan Karhutla saat ini cenderung kecil. Persebaran di 24 provinsi lebih banyak terjadi di hutan mineral dibandingkan hutan gambut.
"Itu kecil-kecil, di daerah gambut sedikit yang banyak daerah mineral," kata dia di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (4/7).
Daerah terbesar kedua adalah Kalimantan Timur dengan luas terbakar 5.153 hektar. Sebanyak 4.930 hektare merupakan daerah hutan mineral. Luas terbesar ketiga adalah Kepulauan Riau dengan karhutla terjadi di hutan mineral seluas 4.970 hektar.
Menurut Raffles, karhutla di tahun 2019 masih bisa ditangani dan terkendali. Pihaknya telah melakukan patroli terpadu dengan instansi terkait.
"Ini masih terkendali masih bisa ditangani langsung pasukan saya sekarang ini dan pemda yang sudah ada selama ini," kata dia.
Raffles mengungkapkan, kebanyakan pelaku karhutla adalah masyarakat umum. Maka itu, KLHK bersama BNPB menerapkan program pasukan terpadu agar mengubah kebiasaan masyarakat membakar sisa kayu. Kata dia, masyarakat bisa diedukasi untuk memanfaatkan kayu tersebut agar menjadi bahan olahan.
Namun, di sisi lain, KLHK juga gencar melakukan patroli sampai penegakan hukum terhadap pelaku pembakar. Di tiap desa, KLHK membangun posko patroli sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan.
"Kita punya posko di desa-desa, satu posko bisa mengendalikan patroli dua sampai empat desa berdekatan setiap hari dengan sepeda motor," kata Raffles.
Baca juga:
BNPB Terjunkan Tim Terpadu ke Enam Provinsi Siaga Kebakaran Hutan
2 Helikopter Padamkan Kebakaran 40 Hektare Lahan di Rokan Hilir
Musim Kemarau, Banyak Wilayah di Sumsel Terancam Kebakaran Hutan Lahan
Bebas dari Kebakaran Hutan Lahan, 30 Desa di Riau Dapat Rp4,25 Miliar
300 Desa di Sumatera Selatan Rawan Kebakaran Hutan
Gubernur Sumsel Duga Salah Satu Sebab Karhutla Akibat Pantulan Matahari ke Kaca Mobil