Sejumlah politikus Demokrat pernah rapat di Hotel Sultan bahas e-KTP
Sejumlah politikus Demokrat pernah rapat di Hotel Sultan bahas e-KTP. Ketua tim teknis pengadaan proyek e-KTP, Husni Fahmi mengaku sejumlah politisi Demokrat hadir di Hotel Sultan guna membahas proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.
Ketua tim teknis pengadaan proyek e-KTP, Husni Fahmi mengaku sejumlah politisi Demokrat hadir di Hotel Sultan guna membahas proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Hal tersebut diungkapnya saat menjadi saksi dalam sidang korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (18/9).
Jaksa penuntut umum KPK, Abdul Basir awalnya mengonfirmasi pertemuan tersebut di tahun 2010 silam. Husni membenarkan adanya pertemuan tersebut. Dia menjelaskan, pertemuan yang dihadiri oleh beberapa pihak eksekutif, legislatif, dan lembaga kementerian membahas tentang KTP yang pertama kali berbasis elektronik itu.
"Pertemuan di Hotel Sultan apa yang dibicarakan?" tanya jaksa Abdul Basir kepada Husni, Senin (18/9).
"Paparan tentang penerapan KTP berbasis NIK," jawab Husni.
"Ada siapa saja yang hadir?" tanya jaksa.
"Demokrat yang saya tahu," tutur dia.
Ketua majelis hakim, John Halasan Butarbutar turut mengonfirmasi kehadiran sejumlah anggota partai berlambang Mercy biru itu ke Husni. Namun dia mengaku tidak tahu jumlah anggota Demokrat yang hadir pada pertemuan di Hotel Sultan itu.
"(Pada pertemuan turut hadir) Taufik Effendi, Demokrat semuanya," jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan, pertemuan itu digagas oleh pihak legislatif. Mengingat sebelumnya, Husni, selaku peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menuturkan ada undangan ke instansinya.
"Yang mengundang (ke Hotel Sultan) siapa?" tanya John Halasan.
"Yang ngundang dewan," jawabnya.